REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono mengatakan, TNI mutlak netral dalam politik, meskipun ada kandidat dengan latar belakang tentara.
"Meskipun ada kandidat dari TNI, mereka sudah menempuh prosedur sesuai aturan. Saat mereka masuk ke politik, berarti tidak ada hubungannya dengan tentara," katanya, saat berkunjung ke Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara, di Kabupaten Jembrana, Sabtu.
Ia mengatakan, peran TNI dalam politik sudah jelas yaitu harus netral, dan institusinya sudah melakukan sosialisasi serta pengawasan hingga ke tingkat terbawah terkait hal tersebut.
Menurutnya, netralitas TNI adalah mutlak dalam politik yang tidak boleh ditawar lagi, sehingga pihaknya mengeluarkan aturan-aturan dan pedoman-pedoman yang harus dipatuhi setiap prajurit TNI.
Karena itu ia minta semua pihak tidak khawatir dengan netralitas TNI, meskipun ada calon gubernur, bupati maupun wali kota dengan latar belakang militer.
Sementara terkait kunjungannya ke Yonif Mekanis 741 ia mengatakan, merupakan program kerjanya yaitu mengunjungi kesatuan-kesatuan yang belum pernah dikunjungi.
Saat tatap muka dengan prajurit di kesatuan tersebut, ia mengatakan, pada tahun 2018 pihaknya merefleksikan program-program di tahun 2017 terkait keberhasilan, perbaikan dan apa yang akan dilakukan tahun ini.
"Program yang belum sempurna juga kami sempurnakan tahun ini, karena di tahun 2018 kita akan menghadapi tantangan yang lebih besar terkait dengan situasi yang berkembang," katanya.