Sabtu 13 Jan 2018 17:35 WIB

Kondisi Anak yang Jadi Korban Pedofilia Bisa Kembali Normal

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Kasus pedofil (ilustrasi)
Foto: Antara
Kasus pedofil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikiater Departemen Kesehatan Jiwa Masyarakat Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan (Grogol) Jakarta Nova Riyanti Yusuf mengatakan, kondisi anak-anak yang menjadi korban pedofilia bisa kembali normal asalkan mendapat pendampingan hingga tuntas. Menurutnya, anak-anak yang mengalami kejadian pelecehan seksual bisa mengalami berbagai macam hal, termasuk keluhan fisik, perubahan karakter seperti menjadi lebih pendiam atau pemarah, menjadi pelaku, bunuh diri hingga trauma.

Ia menyebut kondisi bocah tak berdosa ini bisa kembali normal asalkan mendapat pendampingan psikiater sampai tuntas. "Karena karakter anak-anak kecil itu masih bisa dibentuk," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (13/1).

Ia menjelaskan pendampingan atau rehabilitasi si anak tidak membuat ia harus tinggal di rumah sakit (RS) Jiwa atau RS mental. Korban bisa rawat jalan, terus konsultasi dengan psikiaternya. Namun, Nova menyebut pendampingan ini tidak bisa ditentukan waktu.

"Kondisi kejiwaan cenderung tidak bisa ditentukan tenggat waktu (deadline)," ujar perempuan yang jugaKetua Perhimpunan Kedokteran Jiwa Indonesia cabang Jakarta (PDSKJI Jaya) ini.

Ia menambahkan, untuk mengetahui pendampingan sudah tuntas atau belum berasal dari psikiater yang mendampingi korban. Seperti diketahui, Indonesia kembali dikejutkan dengan maraknya tindakan pedofilia akhir-akhir ini, mulai video mesum yang melibatkan anak-anak di Bandung, Jawa Barat, hingga tindakan kekerasan seksual yang dilakukan guru di Tangerang, Banten, pada puluhan muridnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement