Ahad 14 Jan 2018 12:02 WIB

Pergeseran Udara di Asia Sebabkan Suhu Jadi Dingin

Pengamatan BMKG.
Foto: Antara
Pengamatan BMKG.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTACANE -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blangbintang menyebut, suhu udara dingin yang melanda sejumlah daerah dalam sepekan terakhir di Aceh, akibat pergeseran udara di Asia yang kini berstatus musim dingin. "Dari analisis kita, udara dingin saat ini di beberapa daerah Aceh karena pergerakan massa udara dari Asia dan Samudera Pasifik," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang, Zakaria melalui sambungan telepon seluler dari Kutacane, Aceh Tenggara, Ahad (14/1).

Sesuai garis angin saat ini, dia mengakui memang terjadi pergerakan massa udara dari kedua wilayah tersebut atau lebih tepat Asia bagian Timur, dan Samudra Pasifik bagian Barat menuju Samudra Hindia dan Benua Australia. Pengaruh lain dari pergerakan massa udara itu, maka terjadi peningkatan kecepatan angin walau tidak terlalu signifikan, berkisar antara lima hingga 20 kilometer per jam dengan arah dari Timur Laut menuju Barat Laut.

"Dampaknya sangat terasa bagi masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi di Aceh, karena massa udara melintasi provinsi ini," terang dia.

Seperti diketahui, posisi matahari tak selalu berada di garis khatulistiwa, atau terjadi pergerakan semu dengan masing-masing enam bulan berada di Utara dan di Selatan. Perpindahan posisi matahari ini sebagai generator pembangkit cuaca, sehingga terjadi wilayah tekanan rendah dan tekanan tinggi yang mengakibatkan adanya pergerakan udara.

"Suhu udara dingin di sebagian Aceh ini. Kami perkirakan masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan," tutur Zakaria.

Fatimah (45), penduduk di Desa Perapat Sepakat, Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara, mengaku, udara dalam sehari terakhir ini sudah tidak terlalu dingin. Kabupaten Aceh Tenggara terletak di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut dengan topografi wilayahnya perbukitan dan pegunungan. Sebagian kawasan merupakan daerah suaka alam Taman Nasional Gunung Leuser.

"Memang masih dingin, akan tetapi sudah tidak terlalu. Matahari pun, mulai bersinar dalam dua hari ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement