REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Sebanyak 4.717 personel gabungan disiapkan untuk melakukan pengamanan Pilkada Maluku, Kota Tual, serta Maluku Tenggara. Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhammad Roem Ohoirat, di Ambon mengatakan pesonel gabungan itu di antaranya terdiri dari polisi dan TNI.
"Ribuan personel gabungan ini terdiri dari unsur Brimob dan polisi ditambah unsur Linmas serta didukung aparat TNI untuk melakukan pengamanan pilkada," kata dia Ahad (14/1).
Seluruh personel yang disiapkan dengan sandi Operasi Mantap Praja Siwalima 2018 ini, sudah menjalankan tugasnya seiring berjalan proses pentahapan pilkada.
Pengamanan yang dilakukan mulai dari tahapan penyerahan syarat dukungan pasangan calon yang telah dilaksanakan dari tanggal 27 November 2017, pengamanan pendaftaran pasangan calon pada tanggal 8 -10 Januari 2018, dan pengamanan penetapan pasangan calon pada tanggal 12 Februari 2018.
Kemudian akan dilanjutkan dengan pengamanan pengundian nomor urut pasangan calon pada tanggal 13 Februari 2018, pengamanan kampanye pada tanggal 15 Februari-23 Juni 2018, hingga pengamanan masa tenang pada tanggal 24-26 Juni 2018.
"Selanjutnya tugas ribuan personel ini adalah melakukan pengamanan terhadap proses pemungutan suara yang berlangsung tanggal 27 Juni 2018," katanya lagi.
Selanjutnya dilakukan pengamanan terhadap tahapan rekapitulasi hasil perhitungan suara pilkada kabupaten/kota pada tanggal 4-6 Juli 2018, pilkada langsung tanggal 7-9 Juli 2018, dan pengamanan penetapan pasangan calon tanggal 21-23 Juli 2018.
"Kapolda Maluku Irjen Deden Juhara juga telah mengingatkan seluruh jajaran untuk menjaga netralitas Polri dalam pelaksanaan Pilkada Serentak Maluku," ujarnya.
Sikap ini dilakukan jajaran Polri guna meminimalkan segala bentuk tindakan kontraproduktif yang justru dapat mencederai nilai-nilai demokrasi dan menurunkan citra Polri di mata masyarakat, katanya lagi.