REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) meminta masyarakat untuk mewaspadai kumpulan soal tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang saat ini beredar di media sosial, khususnya Whatsapp. Sebab, soal tersebut dipastikan hoaks (bohong) dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Kami pastikan itu adalah kabar bohong atau hoaks. Untuk itu kami minta masyarakat lebih waspada dan tidak mempercayainya," ucap Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik KemenPANRB Herman Suryatman, Senin (15/1).
Untuk mengecoh pembaca agar mempercayai isinya, hoaks tersebut diawali dengan kutipan pernyataan Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PANRB, seolah-olah pada bulan Februari 2018 akan dibuka pendaftaran CPNS 2018. Kemudian diinformasikan jumlah formasi yang akan dibuka dan rencana penempatannya.
"Pernyataan itu sama sekali tidak benar. Memang Pak Menpan sudah memberikan sinyal bahwa tahun 2018 ada rencana membuka kembali penerimaan CPNS, baik pusat maupun daerah. Namun untuk waktu dan jumlah formasinya belum ditetapkkan," kata Herman.
Dijelaskan lebih jauh, bahwa saat ini Kementerian PANRB masih menunggu validasi usulan formasi dari instansi, termasuk dari Pemerintah Daerah. Validasi tersebut, diminta disampaikan secara online melalui aplikasi e-Formasi dan diharapkan sudah masuk semua akhir Januari ini.
Selanjutnya Kementerian PANRB akan melakukan pembahasan setelah validasi usulan formasi tersebut masuk. "Setelah validasi selesai, kami akan melakukan pembahasan yang mendalam dan komprehensif, termasuk melihat kapasitas fiscal. Adapun formasi yang diprioritaskan antara lain guru, tenaga kesehatan, serta formasi jabatan yang spesifik sesuai core business instansi dalam rangka membidik Nawacita," tegasnya.
Herman mengimbau warga masyarakat untuk lebih jeli dalam menerima dan mengakses informasi terkait CPNS. Apabila ingin mengetahui informasi seputar CPNS, bisa mengakses portal menpan.go.id atau bkn.go.id serta portal instansi pemerintah terkait dengan domain go.id.
"Jangan percaya informasi yang sumbernya tidak jelas," tegas Herman.
Herman menduga, beredarnya khabar bohong tersebut ujung-ujungnya penipuan atau penawaran jasa latihan soal CPNS. "Berdasarkan pengalaman, patut diduga beredarnya hoaks tersebut muaranya ke penipuan atau motif bisnis menawarkan jasa latihan soal CPNS. Untuk langkah antisipatif, saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak Kepolisian," ujar Herman.