REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gizi buruk dan wabah penyakit campak dikabarkan melanda warga suku Asmat di Papua. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan para pemimpin daerah untuk terus melakukan monitoring keadaan di wilayahnya masing-masing.
"Jajaran Pemda mulai dari gubernur sampai kades harus terus melakukan pengecekan terhadap kondisi masyarakatnya dan kondisi daerahnya," kata Tjahjo di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (15/1).
Tjahjo meminta pemerintah di daerah melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan bencana maupun kemungkinan adanya penyakit yang menyangkut masalah kemasyarakatan. Menurut dia, daerah sudah memiliki protap (prosedur tetap) untuk segera ditangani. "Kalau memang memerlukan dukungan dan bantuan secara nasional segera melaporkan kepada instansi terkait," kata Tjahjo.
Terkait campak yang melanda suku Asmat, Tjahjo menginstruksikan agar jangan sampai daerah tidak tahu keberadaan dan kondisi masyarakat yang ada. Kemendagri, kata dia sudah menyiapkan posko yang harusnya selalu berkomunikasi dengan pemerintah daerah.
"Ada masalah apa, supaya cepat koordinasinya. Ini masalah koordinasi yang harus cepat dalam upaya melayani masyarakat," kata dia menegaskan.
Laporan sejumlah media campak dan gizi buruk masih melanda di Papua terutama di Distrik Agats. Beberapa penderita campak masih dirawat di Rumah Sakit Agats, ibu kota Kabupaten Asmat. Penderita campak yang dirawat di RS Agats tercatat berjumlah 22 pasien. Dalam beberapa bulan terakhir, dikabarkan 24 anak yang meninggal dunia.