Senin 15 Jan 2018 14:14 WIB

Meniti Jalan Dakwah di Negeri Tirai Bambu

Aktivitas dakwah di Hong Kong, Cina.
Foto: Dok. Pribadi
Aktivitas dakwah di Hong Kong, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh : Muhammad Amrullah

Alhamdulillah sebuah pengalaman yang sangat luar biasa tatkala mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan safari dakwah ke luar negeri, Hong Kong, Republik Rakya Cina.  Insya Allah selanjutnya dapat berkunjung ke beberapa kota di Cina.

Niat yang baik akan mendapatkan hasil yang baik, itulah gambaran yang dapat penulis lakukan, walaupun dulu pernah berangan-angan ringan bahwa kota pertama tujuan  berangkat ke luar negeri adalah Makkah Wal Madinah. Namun, dalam perjalanan kisahnya masih belum mendapatkan kesempatan untuk berangkat kesana, dua kali usaha namun Allah SWT masih belum memanggil untuk berangkat Umroh/Haji, mungkin ada berbagai hikmah untuk terus belajar dan menuntut ilmu dulu.

Rasulullah SAW bersabda : “Tuntutlah Ilmu Walaupun sampai ke Negeri China”. Nah, Akhirnya penulispun dapat kesempatan untuk belajar, berdiskusi, berdialog dan mencari pengalaman yang lebih banyak lagi  ke negeri seberang, tepatnya di Hong Kong salah satu kota tersibuk di dunia .

 Dakwah pertama yang dilakukan penulis adalah dalam acara Milad ke-12 Majelis Al-Karimah yang dilaksanakan pada pukul 10.00-13.00 di Tai Wo Hau tepatnya di bawah kolong jembatan Fly Over di wilayah sana yang sangat ramai dilewati oleh orang-orang Hong Kong, mereka para pengurus juga dapat mengundang dari berbagai majelis yang ada di wilayah Hong Kong, tercatat ada banyak majelis pengajian yang sempat hadir dalam acara milad ini, antara lain ada Majelis Al-Islam, Majelis Al-Mukarromah, Majelis Barokah dan lain-lain.

Mereka hadir secara berjama’ah dengan beramai-ramai membaca Surat Yasin dan Al-Asmaul Husna dan senandung ayat-ayat suci Al-Qur’an secara berjama’ah dan kami lanjutkan dengan Tausiyah tentang Keutamaan bersyukur akan berbagai karunia Ilahi serta kondisi kekinian para Buruh Migran Indonesia (BMI), sehingga sekitar 250 jama’ah sempat hadir di Majelis Taklim ini.

Selanjutnya siang pada pukul 14.00-17.00 hadir bersama kami sekitar 80 orang dari Yayasan Sedekah Bergerak, dalam dakwah bersama Buruh Migran Indonesia (BMI) di Victoria Park yang merupakan lokasi strategis untuk berkumpulnya para BMI untuk bersilaturrahim satu sama lainnya, karena lokasi taman ini sangatlah luas lebih kuarang 6 Hektar dan sejuk di penuhi dengan pepohonan yang rindang dan besar.

Kepakan sayap-sayap burung merpati dan burung-burung lainnya lalu lalang melewati lokasi kami bertausiyah dan membagi ilmu serta sayup-sayup angin yang berdesir menghela nafas-nafas kebaikan dan kedamaian bersama kami  yang melakukan Taklim di salah satu sudut pojok taman tersebut. Alhamdulillah rangkaian kegiatan kami lakukan berjalan lancar dan baik.

Senin, 08 Januari 2018

Hongkong pagi itu cuaca sangat dingin dan menusuk tulang sumsum,bahkan di suatu daerah terkadang ada yang bercuaca -1 Derajat Celcius, sangat dan sangatlah dingin bila kita berada di Indonesia Air Conditioner (AC) saja hanya 16 Derajat Celcius, memang sebenarnya Hongkong dan sekitarnya memiliki dua Musim yang berbeda yakni panas dan dingin.

Tidak lebih dari pada itu Indonesia yang memiliki 2 musim yang berbeda pula yakni musim hujan dan musim kemarau. Sehingga saat waktu senggang  kamipun hanya berjalan-jalan dan sedikit refreshing untuk melakukan pemahaman lingkungan di sekitar Causeway Bay  bersama ketua PCI NU Hong Kong Ustaz Abdul Rozak.

Kami juga berkunjung ke Masjid Ammar and Osman Racju Sadick Islamic Center dengan melewati tempat-tempat  seperti Rowding Road Wan Chai yang di kenal dengan Pasar Buah dan Daging dan juga Fly Over Wan Chai yang cukup dikenal dengan ramainya orang berlalu lalang dan dilanjutkan melewati  Times Square yang menjadi pusat perdagangan dunia yang sibuk dan ramai, di Hong Jong banyak orang-orang Eropa, Amerika, dan Australia menyempatkan waktu berkunjung ke tempat tersebut. Sehingga kami lebih kenal secara detail akan mahalnya sewa ataupun kontrak apartement di daerah Causeway Bay  dan sekitarnya tersebut.

Jum’at, 12 Januari 2018

 Ada jadwal mengisi Majelis Taklim pada hari Jum’at yang barokah ini, yakni di Majelis Jamiah Raudhatul Qolbiyah (JRQ) di daerah Yuen Long, yang dihadiri para jama’ah yang pada hari-hari biasa libur untuk bekerja. Di Hong Kong mayoritas para pekerja di sini baik pekerja laki-laki maupun prempuan mendapatkan hari libur pada hari Ahad.

Mereka memanfaatkan waktu mereka dengan berbagai hal kegiatan, baik berbelanja dan berwisata maupun berkegiatan berkumpul dalam menambah khasanah keilmuan di majelis-majelis taklim. Tetapi ada juga mereka yang libur di hari Senin-Sabtu, yang mana majikan mereka memiliki 2 atau 3 orang pembantu rumah tangga jadi mereka sift-sift an bergantian berjaga di rumah majikan mereka.

Di Majelis JRQ yang dilaksanakan pengajian pada siang pukul 11.00-13.00 (Kalau waktu sholat jum’at di Hongkong pada pukul 13.10-selesai) sehingga materi-materi tentang keseharian mereka yang banyak kami bahas. Perjalanan pulang dari mengisi Majelis kamipun singgah pasar rakyat di Sham Sui Po, kalo di Indonesia kita kenal dengan pasar pedagang kaki lima dengan harga-harga miring/harga dibawah kebanyakan, hanya sedikit yang kami lihat dan beli sekaligus survey belanjaan nanti menjelang pulang ke kampung halaman.

Kemudian kami dapat info dari ketua PCI NU Hong Kong untuk bersantap malam di kantin Muslim Masjid Ammar and Osman Racju Sadick Islamic Center, karena kita akan kedatangan para tamu-tamu dari Kota Jakarta dan rombongan Habaib dari kota Malang.  Alhamdulillah kedatangan mereka ke Hongkong datang dengan selamat dan sehat wal a’fiat , walau dengan 2 kloter yang berbeda untuk membawa misi Muslim Indonesia yang Rahmatan Lil ‘Alamien.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement