REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saksi kejadian lantai roboh di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, lantai yang roboh berada persis di atas Bagian Informasi. Dia pun memperkirakan yang mengalami luka parah adalah karyawan di bagian tersebut.
"Lantai yang roboh di atas bagian informasi, resepsionis. Saya sendiri tidak tahu bagaimana keadaan mereka karena setelah itu banyak debu sehingga tidak terlihat," kata Tetty Siahaan, salah satu saksi yang juga korban, saat ditemui di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Senin (15/1).
Tetty menuturkan, setelah kejadian lantai roboh itu semua orang berusaha menyelamatkan diri sendiri. Dia bersembunyi di bawah meja sehingga tidak mengalami luka serius.
Tetty menilai pengelola tampaknya cukup melakukan perawatan terhadap Gedung BEI. Dia yang bekerja di salah satu perusahaan yang menyewa ruangan itu menyebut tidak terdengar atau terlihat tanda-tanda akan terjadi lantai roboh.
"Setelah kejadian juga air pemadam kebakaran langsung menyala. Sepertinya pengelola gedung cukup melakukan perawatan," tuturnya.
Baca juga, Atap Ambruk Gedung BEI Berguncang.
Sebelumnya, lantai selasar di Tower II Gedung BEI ambruk Senin siang sekitar pukul 12.10 WIB.
Kepala Pengembangan Bisnis Rumah Sakit Siloam Semanggi Triana Tambunan mengatakan korban yang dibawa ke rumah sakit tersebut sebanyak 30 orang. Dari 30 orang itu, tiga orang diduga mengalami patah tulang, satu orang patah tulang dan lainnya masih perlu dievaluasi. "Semua korban datang dalam kondisi sadar. Beberapa sudah diperbolehkan pulang," ujarnya.