REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa saksi dari kalangan pemilik usaha dan karyawan money changer dihadirkan pada sidang kasus korupsi proyek pengadaan KTP-elektronik (KTP-el) dengan tersangka Setya Novanto di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta, Kemayoran, Jakarta, Senin (15/1). Salah satunya adalah Moni, pegawai money changer PT Berkat Omega Sukses Sejahtera.
Moni mengatakan, Deni Wibowo dari money changer Raja Valuta pernah membeli dolar AS kepada dirinya, dengan mata uang rupiah. Total jumlah uang dolar yang dibeli yaitu 1,4 juta dolar AS. Uang yang telah dibeli ini diminta untuk dikirim ke rekening OEM Invesment, perusahaan milik Made Oka Masagung.
"Jadi Raja Valuta beli sama ibu, terus saya jalankan langsung ke rekening mereka (OEM). Belinya pakai rupiah. Setelah dibayar, baru saya jalanin," kata dia di PN Tipikor Jakarta, Senin (15/1).
Jaksa dari KPK kemudian menanyakan kepada Moni soal kenapa money changer Raja Valuta meminta agar uang yang dibelinya dikirim ke OEM Investment. Moni mengaku tidak mengetahuinya. "Itu rahasia dapur mereka. Saya kasih harga, mereka kasih cash, lalu mereka kasih alamat ke kita," kata dia.
Moni juga mengatakan, pengiriman uang valas kepada OEM Invesment tersebut dilakukan secara bertahap. Pengiriman awal yakni senilai 400 ribu dolar AS dan kemudian 1 juta dolar AS. "Yang 1 juta itu bertahap, dibagi 400 (ribu) sama berapa gitu," ujar dia.
Sidang lanjutan kasus KTP-el dengan tersangka Novanto pada Senin (15/1) ini dihadiri lima saksi. Lima saksi itu selain Moni yakni Lulu Fransisca selaku direktur Star Selular, Rudi Triyanto selaku PT Gonsal, Meliana selaku karyawan money changer, dan Neni selaku direktur perusahaan money changer PT Mekarindo Sejahtera.
Seperti diketahui, dari perjalanan kasus proyek pengadaan KTP-el hingga saat ini, disebutkan bahwa ada permintaan dari Novanto supaya pengiriman uang fee kepada dirinya dilakukan lewat Made Oka Masagung. Uang fee yang diketahui berasal dari PT Quadra Solution dan PT Biomorf Mauritius, itu kemudian dikirim ke rekening dua perusahaan Made Oka, yaitu OEM Investment dan Delta Energy Pte Ltd.