REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para pedagang daging ayam di Kabupaten Cianjur akan mengakhiri aksi mogok jualan terhitung mulai Selasa (16/1) esok. Hal ini menyusul kesepakatan penetapan harga daging ayam antara pengusaha ayam dan Pemkab Cianjur.
"Musyawarah antara pemerintah daerah, Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDDAS) dan pelaku usaha di bidang ayam ada kesepakatan mulai Selasa (16/1) para pedagang akan berjualan kembali," terang Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman kepada wartawan selepas melakukan pertemuan di ruangannya, Senin (15/1).
Turut hadir dalam pertemuan itu perwakilan pedagang daging ayam, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDDAS) Kabupaten Cianjur Yayuk Sri Rahayu, dan pengusaha ayam di Cianjur.
Dalam pertemuan itu disepakati harga daging ayam di tingkat masyarakat dijual maksimal dengan harga Rp 33 ribu per kilogram.
(baca: Satgas Selidiki Naiknya Harga Daging Ayam di Cianjur)
Dengan harga itu kata Herman, masyarakat Cianjur bisa berbelanja daging ayam dengan harga cukup murah. Jika ada pedagang yang menjual di atas harga itu kata Herman, maka APDDAS yang akan mengecek permasalahan tersebut.
Selain menetapkan harga, lanjut dia, dalam pertemuan itu juga disampaikan ketersediaan pasokan daging ayam.
Herman mengatakan, pasokan daging aayam siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Cianjur di semua pasar. Menurut dia komitmen harga dan ketersediaan stok ini akan dituangkan dalam bentuk memorandum of understanding (MoU) antara peternak dengan APDDAS serta dibantu Dinas Peternakan dan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan.
Salah seorang pedagang daging ayam di Kecamatan Gekbrong, Ny Ipat (60 tahun) yang hadir dalam pertemuan menyambut positif adanya kesepakatan harga Rp 33 ribu per kilogram.
"Kami maunya harga kembali normal seperti biasa Rp 32 ribu atau Rp 33 ribu per kilogram," terang dia.
Menurut Ipat, rencananya mulai besok para pedagang akan berjulana kembali seperti biasa. Hal ini pun sudah disepakati oleh APDDAS.