Senin 15 Jan 2018 18:47 WIB

Bantuan Belum Cair, Sebagian Siswa SMKN 3 Belajar di Tenda

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Siswa SMKN 3 Kota Tasikmalaya belajar di tenda, Senin (15/1). Sejumlah ruangan disana mengalami kerusakan lantaran dihantam gempa pada pertengahan Desember lalu.
Foto: Rizky Suryarandika/REPUBLIKA
Siswa SMKN 3 Kota Tasikmalaya belajar di tenda, Senin (15/1). Sejumlah ruangan disana mengalami kerusakan lantaran dihantam gempa pada pertengahan Desember lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah bangunan di SMKN 3 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi pada pertengahan Desember lalu. Hingga kini, bantuan perbaikan gedung masih belum dikucurkan. Sehingga pihak sekolah pun berinisiatif meminta pengadaan tiga unit tenda agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak terganggu.

Kepala SMKN 3 Kota Tasikmalaya Maptuh mengatakan ada enam ruangan yang mengalami kerusakan dari total 40 ruangan di sekolah tersebut. Empat di antara ruangan tersebut rusak parah hingga tak bisa digunakan. Adapun dua ruangan lainnya masih bisa digunakan, namun tak maksimal karena kerap mengalami bocor saat hujan turun. Alhasil, pihaknya pun berinisiatif meminta pengadaan tenda pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasik.

"Tenda baru minta sekarang karena dulu pas kejadian kan lagi libur jadi nggak ada siswa terganggu. Tapi sekarang saat dipakai ketika hujan besar jadi merembes ke bawah, sebagian ada juga yang dipindah ke aula atau ruangna lain, tapi nggak maksimal," katanya kepada Republika.co.id, Ahad (15/1).

Ia merinci dua ruang kelas yang rusak parah merupakan ruang belajar siswa kelas 12 Desain Komunikasi Visual (DKV) di gedung sisi barat sekolah. Lalu dua ruang lagi yang rusak parah ialah ruang laboratorium DKV di lantai dua gedung sisi timur sekolah. Sedangkan dua bangunan rusak ringan berada di bawah lab DKV yang rusak tersebut.