Senin 15 Jan 2018 19:05 WIB

Aher Tinjau SMKN 3 Kota Tasik Usai Rusak oleh Gempa

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau SMKN 3 Kota Tasikmalaya pada Kamis, (21/12). Sekolah itu mengalami kerusakan akibat gempa.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau SMKN 3 Kota Tasikmalaya pada Kamis, (21/12). Sekolah itu mengalami kerusakan akibat gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meninjau SMKN 3 Kota Tasikmalaya yang mengalami kerusakan pascabencana gempa pada Jumat, (15/12). Ia berharap perbaikan sekolah tersebut bisa dipercepat dengan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR).

Pria yang akrab disapa Aher itu datang sekitar pukul 12.00 WIB dari rencana pukul 10.30 WIB. Sebelumnya ia mengunjungi korban gempa di Desa Pananjung, Kabupaten Pangandaran dan Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Ia melihat-lihat sekaligus memperhatikan bangunan sekolah yang mengalami kerusakan.

"Sekolah sudah pakai baja ringan tapi mungkin tidak cocok. Gentingnya juga bisa saja tidak sesuai. Ini perlu evaluasi," katanya dalam kunjungan, Rabu (20/12).

Ia menekankan perlunya perbaikan sekolah guna menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Menurutnya, Dinas Pendidikan Jabar bisa saja menggeser alokasi anggaran supaya diprioritaskan bagi perbaikan sekolah yang rusak diguncang gempa terlebih dahulu.

"Anggaran sekolah ada mekanisme. Memang sudah mau tutup (penganggaran) 2018. Tapi bisa saja ada mekanisme pergeseran anggaran," ujarnya.

Adapun untuk perbaikan SMKN 3 Kota Tasik, ia menyertakan bank BJB supaya memberi bantuan CSR. Ia menyebut perbaikan sudah dapat dilakukan pekan depan. "Minggu depan sudah bisa jalan CSR-nya (untuk perbaikan sekolah)," sebutnya.

Diketahui, selain SMKN 3 Kota Tasik masih ada 42 sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB di wilayah Garut dan Tasikmalaya yang mengalami kerusakan akibat gempa. Rinciannya, 11 sekolah mengalami rusak berat dan sisanya rusak kategori ringan hingga sedang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement