Senin 15 Jan 2018 19:35 WIB

Wabah Campak Serang Penduduk Asmat, TNI Turunkan Tim

Kehidupan masyarakat Papua di Kampung Asmat, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua.
Foto: Antara/Spedy Paereng
Kehidupan masyarakat Papua di Kampung Asmat, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan 53 personel anggota tim medis yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam rangka menanggulangi wabah penyakit campak di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. Data sementara mencatat 467 anak terkena campak, 487 anak divaksin, 1.052 anak sudah diobati dan mendapat pelayanan medis.

"Hari ini, Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat diberangkatkan oleh Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI, Mayjen TNI Lodewyk Pusung, menggunakan pesawat Hercules A-1326 dari Bandara Lanud Halim Perdanakusuma," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta Timur, Senin.

Kapuspen TNI mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk segera membantu warga yang terkena wabah penyakit di Asmat. Menindaklanjuti perintah tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto telah membentuk Satgas Kesehatan TNI KLB untuk membantu Kementerian Kesehatan. Tim yang terdiri atas Puskes TNI, Puskesad, Diskesal dan Diskesau ini dikerahkan dalam rangka membantu warga Asmat yang terkena kejadian luar biasa wabah penyakit campak.

Menurut Mayjen Fadhilah, pengiriman Satgas Kesehatan TNI KLB dalam rangka penanganan warga yang terkena wabah penyakit campak di Asmat, dimana sesuai dengan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI pasal 7 ayat 2, khususnya Operasi Militer Selain Perang (OMSP) guna memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga negara yang tertimpa musibah. "Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat yang diberangkatkan adalah untuk memperkuat Tim Kesehatan Kodam XVII/Cenderawasih dan pemerintah daerah setempat yang dipusatkan di Timika," kata Jenderal bintang dua ini.

Fadhilah menjelaskan bahwa 53 personel Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat, terdiri atas dokter spesialis dan paramedis. Disamping itu juga dikirimkan obat-obatan sesuai kebutuhan, dengan prioritas vaksin campak dan difteri serta alat kesehatan (alkes).

"Selain obat-obatan dan Alkes, Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat juga membawa logistik berupa bahan makanan siap saji sebanyak 11.100 pack untuk membantu warga Asmat yang terkena wabah penyakit," katanya. Disamping bantuan dari TNI, Kementerian Kesehatan juga memberikan bantuan berupa obat-obatan yang dikirim bersamaan dengan pemberangkatan Satgas Kesehatan TNI KLB ke Kabupaten Asmat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement