Selasa 16 Jan 2018 04:40 WIB

Kunyit dalam Kitab Ibnu Sina

Rep: Siwi Tri Puji B/ Red: Agus Yulianto
Kunyit
Foto: flickr
Kunyit

REPUBLIKA.CO.ID,  Sejak zaman dahulu, kunyit, dengan warna kuning cerahnya, terkenal sebagai bagian utama ramuan untuk mengobati hati, empedu, dan sistem hepatobiliari. Bersama 'saudara'-nya, jahe, kunyit dikenal mampu membersihkan dan memperbaiki peredaran darah dan getah bening, serta terkait dengan kesehatan pencernaan dan metabolisme tubuh. Secara paradoks, kedua ramuan tersebut, meski bersifat panas, juga memiliki sifat antiinflamasi.

Dalam kitab The Canon of Medicine, Ibnu Sina menyebut kunyit bekerja dengan baik untuk bagian perut, hati, dan usus. Zat yang dikandungnya merangsang pencernaan dan metabolisme di perut dan hati, memperbaiki pencernaan dan menetralisasi racun, serta memperbaiki metabolisme dan pembentukan cairan di hati, terutama darah.

Dalam sistem pengobatan Unani, kunyit disebut mampu memurnikan darah, plasma, dan getah bening. Sifat antijamur dan antimikrobanya membersihkan usus, terutama usus besar, mengurangi fermentasi usus dan pembusukan dan memperbaiki flora dan imunitas usus. Kunyit juga disebut memperlancar aliran darah menstruasi pada wanita dan 'meng atur' menstruasi agar lancar.

Pengobatan Unani menyebut ku nyit mampu meningkatkan produksi dan aliran empedu dalam sistem hepatobiliari, dan meskipun mengu rangi kejang kandung em pedu, penggunaannya disarankan se cara hatihati jika ada batu em pedu. Kunyit adalah herbal hepatoprotektor (pelindung hati) dan ra muan detoksifikasi yang kuat yang memb antu detoksifikasi hati dari keracunan makanan dan residu beracun dari makanan yang tidak murni.

Sedang menurut pengobatan Cina, kunyit sangat berkhasiat dalam mengobati artritis dan rematik di bahu dan lengan. Kunyit juga bermanfaat dalam mengobati asam urat. Dalam pengobatan Ayurveda, rebusan Kunyit digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pada otot, tulang dan sendi, dan mempercepat pemulihan setelah berolahraga. Ra muan yang sama juga efektif meng obati ruam dan gangguan kulit, se perti psoriasis, urtikaria, dan eksim.

Tambahan lain soal kunyit dalam The Canon of Medicine, Ibnu Sina menyebut kunyit memberi manfaat untuk mempercantik kulit. Selain itu, Ibnu Sina juga menyebut kunyit seba gai ramuan yang melindungi saraf dari kerusakan; penggunaan secara luas adalah untuk mengobati nyeri, termasuk nyeri otot, tulang, dan sendi.

Tampaknya merujuk pada sistem pengobatan Ayurveda, Ibnu Sina merekomendasikan aplikasi topikal ekstrak kunyit untuk mengurangi cairan yang berlebihan di atas pupil mata. Dalam Ayurveda disebutkan ra muan dari kunyit mampu mengatasi cairan berlebihan pada bagian kepala, termasuk mata.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement