REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala RSAL Mintohardjo, dr Kolonel Laut Wiweka mengatakan, dari 17 korban yang dirawat di rumah sakit tersebut, tiga di antaranya akan menjalani operasi Senin (15/1) malam ini. Sejatinya empat orang harus dioperasi tetapi salah satunya masih harus menunggu hasil observasi terlebih dahulu.
Empat korban yang harus menjalani operasi itu adalah, Deka, Desvahera, Karmeta, dan Indah. Mereka semua berasal dari Palembang. "Mereka jatuh, terjadi benturan, di beberapa tempat bagian mengalami trauma, sebagian besar di area tangan, kaki, pinggul, dan tulang belakang," kata Wiweka di RSAL Mintojardjo, Senin (15/1).
Ia menambahkan, saat ini 17 korban itu diinapkan di rumah sakit, dan belum diperbolehkan pulang. Pihaknya juga akan mendatangkan dokter-dokter spesialis tidak hanya yang menangani luka fisik, tapi juga psikis atau mental.
"Pasti kan ada trauma psikis dan trauma fisik, untuk itu kami inapkan satu malam di sini konsepnya one day care. Besok akan kami turunkan tim psikiater dan psikolog untuk melakukan assesment lanjutan terkait dengan traumanya untuk 17 orang," kata Wiweka.
Hermansyah mendampingi putirnya, Desvahera yang menjadi korban ambruknya selasar di Tower 2 Bursa Efek Indonesia, Senin (15/1). Desvahera rencananya akan menjalani operasi malam ini.
Sementara itu, Hermansyah (40 tahun) orang tua korban Desvahera mengaku, anaknya akan dioperasi malam ini. Terlihat juga Desvahera berada di sampingnya dengan pergelangan tangannya yang sudah diperban.
Desvahera mengalami patah tulang ditangan, luka di kepala, dan patah di tulang pinggang belakang yang cukup serius. "Sakit katanya, pinggangnya enggak bisa gerak, ada luka sedikit di kepala. Dia jatuh dari lantai dua ketimpa sama temannya, langsung dilarikan ke rumah sakit," kata Hermansyah.
Ia mengatakan, anaknya ke Jakarta dan bersama teman-teman kuliahnya dan study tour ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Kebetulan, Hermansyah sedang berada di Jakarta, begitu dapat telefon ia langsung pergi ke rumah sakit.
"Saya kerja supir truk bawa barang dari Palembang, kebetulan lagi di Jakarta. Saya dapet telepon dari ibunya, langsung ke rumah sakit, untung saja malam ini saya belum pulang ke Palembang," katanya.