Selasa 16 Jan 2018 10:46 WIB

KemenPUPR Bangun 5 Bendungan di Jabar

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Wisatawan menyelam di bendungan Cisaladah, Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (8/1).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Wisatawan menyelam di bendungan Cisaladah, Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air membangun lima bendungan di Jawa Barat. Pemerintah hingga 2019 menargetkan pembangunan 65 bendungan di Indonesia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dari jumlah tersebut sebanyak 16 bendungan merupakan lanjutan dan 49 bendungan baru yang dibangun pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pembangunan bendungan tersebut nantinya akan meningkatkan kapasitas tampungan air sehingga kontinuitas suplai air ke sawah terjaga.

 

"Saat ini dari 7,3 juta hektare lahan irigasi, hanya 11 persen yang mendapatkan jaminan air dari bendungan. Nantinya setelah 65 bendungan rampung akan bertambah menjadi 19-20 persen," kata dia, Senin (15/1).

 

Jawa Barat yang merupakan salah satu provinsi lumbung pangan nasional, telah dibangun lima bendungan yakni Bendungan Ciawi (Cipayung), Sukamahi, Kuningan, Leuwikeris dan Cipanas. Dari kelima bendungan tersebut, dua bendungan yakni Bendungan Leuwikeris dan Kuningan progres tanahnya masing-masing sudah mencapai 48,77 persen dan 84,46 persen.

 

Bendungan Kuningan yang berada di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan memiliki volume tampung total sebesar 25,955 juta meter kubik. Air dari bendungan ini akan digunakan pada Daerah Irigasi (DI) Cileuweung seluas 1.000 hektare dan DI Jangkelok seluas 2.000 hektare. Manfaat lain adalah pengendalian banjir, sumber air baku sebesar 300 liter per detik dan energi listrik tenaga air sebesar 535 KWH.

 

Progres pembangunannya hingga awal Januari 2018 telah mencapai 75,39 persen dan ditargetkan rampung pada akhir 2018. Dengan begitu, pengisian air bendungan atau impounding dapat dilakukan pada awal 2019.

 

Melalui siaran resmi, biaya pembangunan bendungan yang membendung Sungai Cikaro, anak Sungai Cijalengkok senilai Rp 727,9 miliar yang digunakan untuk konstruksi, supervisi konstruksi dan pengadaan lahan. Untuk konstruksi pekerjaannya telah dimulai sejak 2013 oleh PT Wijaya Karya - PT Brantas Abipraya KSO dengan anggaran Rp 464,9 miliar.

 

Sedangkan untuk Bendungan Leuwikeris yang terletak di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, memiliki kapasitas tampung 81,44 juta meter kubik. Bendungan akan mengairi jaringan irigasi seluas 4.616 hektare dan sumber air baku berkapasitas 8450 liter per detik untuk satu juta pelanggan di Ciamis, Banjar dan Tasikmalaya.

 

Disamping itu memberikan manfaat mereduksi banjir sebesar 450 meter kubik per detik, dan energi listrik tenaga air sebesar 2 MW. Pembangunan Bendungan Leuwikeris dimulai 2016 dan ditargetkan selesai pada 2021.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement