Selasa 16 Jan 2018 13:44 WIB

Geopark Ciletuh Penuhi Kriteria Global Geoparks

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Assessor UNESCO Global Geopark Network (GGN) mengunjungi salah satu binaan CSR Bio Farma di Ciletuh, Batik Pakidulan, beberapa waktu lalu.
Foto: DOK Bio Farma
Assessor UNESCO Global Geopark Network (GGN) mengunjungi salah satu binaan CSR Bio Farma di Ciletuh, Batik Pakidulan, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Geopark Ciletuh Palabuhanratu resmi ditetapkan memenuhi kriteria sebagai Taman Bumi Dunia (Global Geoparks). Adapun penetapan sebagai bagaian UNESCO Global Geoparks Network (GGN) rencananya dilakukan dalam sidang Executive Board pada 4 hingga 17 April 2018.

Pencapaian tersebut tidak lepas dari pihak-pihak yang terlibat aktif dari sejak awal pengembangan Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Seperti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Bio Farma, Universitas Padjadjaran, masyarakat dan komunitas lokal di kawasan geopark.

Kepala Divisi Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Bio Farma, R Herry, mengatakan, terkait penetapan tersebut, pada 3 Januari 2018, Bio Farma telah menerima apresiasi dalam bentuk surat resmi dari Global Geoparks Network (GGN). Surat ditandatangani oleh Guy Martini selaku Sekjen GGN yang berkantor pusat di Paris.

Herry mengatakan, beberapa tahun terakhir ia telah diberikan tugas oleh Bio Farma untuk terlibat dalam berbagai program CSR dan pengembangan masyarakat di Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Sehingga, ia menyambut positif dan bangga dengan keputusan bahwa Geopark Ciletuh Palabuhanratu memenuhi kriteria sebagai Taman Bumi Dunia (Global Geopark) oleh UNESCO. "Kami telah menginisiasi pengembangan sejak awal,'' ujar Herry dalam siaran persnya, Selasa (16/1).

photo
Geopark Ciletuh Palabuhanratu

Herry menjelaskan, yang telah dilakukan Bio Farma antara lain, dalam pemberdayaan masyarakat lokal. Ia mensubstitusi pekerjaan penambang ilegal yang kemudian berkecimpung dan berprofesi dalam bidang geowisata. "Selain itu, kami melakukan pengembangan lingkungan di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, seperti pengembangan geowisata, pengembangan desa binaan, pengembangan homestay," katanya.

Pengembangan aspek keanekaragaman budaya oleh Bio Farma, kata dia, di antaranya melalui Batik Ramah Lingkungan, Batik Pakidulan, promosi dan sosialisasi Geopark Ciletuh Palabuhanratu, pendampingan proses pengajuan dan evaluasi Global Geoparks Network, serta pengembangan masyarakat yang bersinergi dengan komunitas lokal.

Dalam aspek biodiversity, kata dia, Bio Farma juga berperan aktif dalam pelestarian flora dan fauna di kawasan Ciletuh seperti penanaman pohon mangrove, penanaman pohon kepuh. Serta program konservasi dalam bentuk peningkatan keanekaragaman hayati di Suaka Marga Satwa Cikepuh. "Semoga pada sidang Executive Board yang akan dilaksanakan pada 4-17 April 2018, Geopark Ciletuh Palabuhanratu resmi ditetapkan sebagai Taman Bumi Dunia," katanya.

Sekjen GGN, Guy Martini, menyampaikan apresiasi kepada Bio Farma atas dukungannya pada UNESCO Global Geopark Project di Indonesia. "Ide mengenai kerja sama sektor swasta dengan masyarakat sekitar, melalui pemberdayaan dan pengembangan kawasan geopark tersebut sangat penting," kata dia.

Guy mengatakan, bentuk kerja sama antara Bio Farma dengan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu dapat dijadikan sebagai percontohan. Yakni, bagaimana sektor swasta terlibat aktif dalam menciptakan dan mengembangkan taman bumi yang sehat di Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement