REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau langsung ke Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara yang terbakar Selasa (16/1) pagi. Anies tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung melihat beberapa titik kebakaran di lokasi.
Selesai berkeliling, Anies mengatakan, alat pemadam kebakaran di gedung tersebut sebenarnya sudah memenuhi standar. Namun, dia mengatakan, api terlanjur membesar kemudian dihempas angin laut yang kencang hingga menjalar ke gedung-gedung lain. "Pukul 11.00 WIB secara umum api sudah bisa dikendalikan, kondisinya stabil, tinggal pemadaman secara tuntas," kata dia di lokasi kebakaran.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta, Selasa (16/1).
Anies menuturkan, semua gedung di Museum Bahari ini baru selesai direnovasi. Pengerjaan dilakukan selama beberapa bulan dan baru selesai pada akhir 2017. "Gedung ini sendiri sebetulnya baru selesai direnovasi bulan November kemarin dan renovasinya total," ujar dia.
Anies mengatakan, gedung Museum Bahari yang terbakar adalah gedung A, B dan C. Api pertama kali diketahui dari gedung C. Api terus membesar dan ditambah dengan hempasan angin yang kencang menyebabkan merempet ke gedung lain.
Api melahap sebagian besar bangunan di Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (16/1) pagi sekitar pukul 08.55 WIB.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta, Selasa (16/1).
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Satriadi Gunawan mengatakan, sebanyak 20 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan si jago merah. "Peluncuran 20 Unit. 14 unit dari Jakut ditambah tiga unit dari Jakbar ditambah tiga Unit Pati Kendal," kata dia.