Selasa 16 Jan 2018 14:47 WIB

Sandi Minta Gedung-Gedung di Jakarta Dilakukan Audit Rutin

Korban menunggu ambulan pasca ambruknya selasar di tower 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (15/1). Jumlah korban sementara 75 orang dan sudah dirujuk ke rumah sakit. Penyebab ambruknya selasar masih belum diketahui, menunggu investigasi
Foto: Republika/Wihdan
Korban menunggu ambulan pasca ambruknya selasar di tower 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (15/1). Jumlah korban sementara 75 orang dan sudah dirujuk ke rumah sakit. Penyebab ambruknya selasar masih belum diketahui, menunggu investigasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno meminta agar dilakukan audit secara rutin atau berkala terhadap seluruh gedung yang ada di ibu kota. Hal ini terkait dengan ambruknya selasar Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/1) lalu.

"Kami ingin terus mendorong supaya gedung-gedung yang ada di Jakarta diaudit secara berkala, terutama yang sering dijadikan sebagai fasilitas publik," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (16/1).

Menurut dia, audit rutin atau berkala itu harus dilakukan untuk memastikan kelayakan sekaligus keselamatan suatu gedung, sehingga tidak membahayakan bagi para penghuninya. "Saya sudah berdiskusi dengan sejumlah staf, bahwa audit berkala itu memang harus dilakukan. Audit itu untuk memastikan kondisi suatu gedung layak dan aman digunakan oleh masyarakat," ujar Sandiaga.

Dia menuturkan audit berkala itu berlaku untuk seluruh gedung yang ada di ibu kota, bukan hanya beberapa gedung, terlebih gedung-gedung yang juga sering dimanfaatkan sebagai fasilitas publik. "Kejadian di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (15/1) kemarin harus dijadikan sebagai bahan pelajaran untuk kita semua. Musibah itu datang kapan dan dimana saja," tutur Sandiaga.

Lebih lanjut, dia pun meminta agar segera dibentuk satuan tugas (satgas) yang turut melibatkan pemilik gedung untuk melakukan audit atau pemeriksaan kondisi gedung secara rutin. "Kami ingin supaya dibentuk satgas khusus, pemilik gedung juga ikut didalamnya, untuk memastikan kondisi suatu gedung dalam kondisi layak. Ini namanya partisipatif kolaboratif. Sehingga diharapkan kejadian yang sama tidak terulang kembali," ungkap Sandiaga.

Pada Senin (15/1) pukul 12.10 WIB, lantai mezanin Gedung BEI Tower II rubuh. Sebanyak 72 orang menderita luka-luka dalam peristiwa tersebut dan segera dilarikan ke sejumlah rumah sakit.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement