Selasa 16 Jan 2018 15:00 WIB

Iran Bebaskan 440 Orang yang Ditangkap Saat Demonstrasi

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Mahasiswa Iran terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian saat menggelar demonstrasi antipemerintah di Universitas Teheran di Teheran, Iran, pada 30 Desember 2017.
Foto: EPA-EFE/STR
Mahasiswa Iran terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian saat menggelar demonstrasi antipemerintah di Universitas Teheran di Teheran, Iran, pada 30 Desember 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran telah membebaskan 440 orang yang ditangkap saat demonstrasi anti-pemerintah berlangsung di Teheran.  Demonstrasi yang dimulai dari kesulitan ekonomi pada akhir Desember itu telah menyebar ke lebih dari 80 kota dan mengakibatkan 25 orang tewas.

"Lebih dari 440 orang yang ditangkap dalam kerusuhan Teheran telah dibebaskan," kata jaksa Teheran, Abbas Jafari Dolatabadi, dikutip oleh kantor berita Mehr.

Dolatabadi mengatakan, sebagian besar yang ditahan selama demonstrasi berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Mereka rata-rata berusia 18 sampai 35 tahun.

Baca juga, Ada yang Berbeda dalam Demonstrasi Iran Kali Ini.

Pejabat pengadilan Iran telah mengumumkan lebih dari 1.000 penangkapan di seluruh negeri. Namun anggota parlemen Mahmoud Sadeghi pekan lalu mengatakan, sedikitnya ada 3.700 orang telah ditahan dalam demonstrasi.

Beberapa tahanan dilaporkan meninggal dunia di dalam tahanan. Aktivis hak asasi manusia (HAM) segera menyerukan penyelidikan independen terhadap kasus kematian mereka.

Kantor berita IRNA melaporkan, pada Ahad (14/1), Wakil Ketua Parlemen Iran Ali Motahari, mengatakan satu tahanan di Teheran dan dua tahanan di provinsi lain telah meninggal dunia di dalam penjara.   Pengadilan telah mengkonfirmasi dua tahanan yang tewas dalam penjara, tetapi mereka mengatakan tahanan-tahanan itu tewas karena melakukan bunuh diri.

Demonstran pada awalnya melepaskan kemarahan mereka atas harga kebutuhan pokok yang tinggi dan adanya dugaan korupsi. Namun demonstrasi tersebut kemudian meminta Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk mengundurkan diri.

Juru bicara pengadilan Iran mengatakan pihak berwenang Iran telah menahan seorang warga negara ganda yang sedang memotret selama kerusuhan. Namun ia tidak memberikan rincian tentang kewarganegaraan pria itu.

Amerika Serikat (AS) telah memberlakukan sanksi terhadap 14 individu dan entitas pada Jumat (12/1) karena dugaan pelanggaran HAM di Iran, termasuk kepala pengadilan Iran Ayatollah Sadeq Larijani. Sanksi ini juga diberlakukan bagi mereka yang mendukung program senjata Iran.

Larijani adalah sekutu dekat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Pada Senin (15/1) Larijani mengatakan, sanksi yang dijatuhkan kepadanya sebagai kepala pengadilan, telah melewati batas. Ia mengatakan Iran tidak akan tinggal diam terhadap tindakan tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement