Selasa 16 Jan 2018 15:56 WIB

Empat Warga Sukabumi Digigit Anjing Diduga Rabies

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
 Seorang anak luka setelah didigit anjing liar, di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi (ilustrasi)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Seorang anak luka setelah didigit anjing liar, di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak empat orang warga Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi digigit anjing yang diduga rabies. Keempatnya digigit oleh anjing peliharaan salah seorang warga pada Senin (15/1).

Informasi yang diperoleh menyebutkan, keempat warga yang terkena gigitan anjing adalah Sahroni alias Kokom (51 tahun), Dedi (30), Asep Mus (33), dan Arsyi (7). Dari keempat orang tersebut sebanyak tiga di antaranya telah mendapatkan vaksin antirabies (VAR) dan satu orang lainnya yakni Dedi belum mendapatkannya. "Korban gigitan anjing totalnya empat orang," ujar Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi Irwan Karmawan kepada wartawan, Selasa (16/1).

Rinciannya, terang dia Sahroni dan Dedi digigit anjing di Kampung Lembur Sewa RT 04 RW 05 Desa Cijangkar. Sementara Asep dan Arsyi digigit anjing di Kampung Cijangkar RT 02 RW 06.

Iwan mengagtakan, warga yang pertama kali digigit anjing adalah Sahroni pada Senin ketika hendak menjemput istrinya di pasar. Sementara korban lainnya yakni Asep dan Arsyi mendapatkan serangan anjing ketika berada di depan rumahnya.

Menurut Iwan, anjing yang menggigit tersebut merupakan hewan peliharaan salah seorang warga di kampung di Desa Cijangkar. Ia menerangkan anjing yang berwarna putih ini telah ditangkap oleh warga dan kini sudah mati.

Iwan menerangkan petugas di lapangan telah membawa sample kepala anjing untuk diperiksa di laboratorium di Bogor. Hal ini lanjut dia untuk memastikan apakah hewan tersebut positif rabies atau tidak.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnak Sukabumi Winda Sri Rahayu menambahkan, sampel kepala anjing telah dibawa ke laboratorium pada Selasa pagi. "Saat ini baru dugaan rabies dan akan dipastikan di laboratorium," kata dia.

Di sisi lain untuk penanganan korban gigitan lanjut Iwan, ke empat korban telah diupayakan mendapatkan VAR dari tim medis. Hasilnya kata dia tiga orang sudah diberikan VAR yakni Asep Mus, Arsyi dan Sahroni. Sementara lanjut dia Dedi belum diberikan vaksin karena tidak ada di rumahnya.

Kepala Puskesmas Cijangkar Lilis Ilahayati menerangkan, petugas puskesmas telah memberikan VAR kepada warga yang digigit anjing diduga rabies. "Pengobatan untuk tindakan yang pertama setelah di periksa adalah pemberian VAR," terang dia.

Pemberian VAR ini ungkap Lilis, dilakukan selama tiga kali. Rincannya yakni vaksin diberikan pada saat digigit, dan diulang di hari ke-7 dan ke-21. Ia menerangkan, selama bertugas di Cijangkar ia sudah tiga kali menangani kasus gigitan anjing diduga rabies.

Salah seorang korban gigitan anjing, Asep Mus mengatakan, anjing tersebut awalnya menggigit anaknya Arsyi yang tengah bermain di halaman rumah. "Pada saat akan menghalau, anjing itu malahan balik menggigit pada bagian kaki," cetus dia. Selepas itu ia bersama anaknya segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement