Rabu 17 Jan 2018 06:06 WIB

Cawagub Uu Bercerita Pengalamannya Semobil dengan Jokowi

Uu Ruzhanul.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Uu Ruzhanul.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon wakil gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berbagai cerita tentang pengalamannya bisa berada dalam satu mobil dengan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja presiden di Jawa Barat, Selasa (16/1). Uu mengatakan menjadi kebanggan tersendiri bagi siapapun, tak terkecuali bagi dirinya bisa satu kendaraan dengan orang nomor satu di Indonesia.

Uu yang saat ini menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya ini mengatakan dirinya mendampingi perjalanan Presiden Jokowi dari Ciamis menuju Tasikmalaya. Pasangan calon gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023 ini mengaku tidak menyangka bakal duduk berdampingan dengan orang nomor satu di Indonesia.

"Saya sama sekali enggak nyangka," kata Uu melalui sambungan teleponnya.

Ia menuturkan, usai menghadiri acara di Kabupaten Ciamis, dirinya tiba-tiba didekati Paspampres yang memberitahukan bahwa Presiden berkenan satu mobil dengannya untuk menuju Tasikmalaya. Tanpa pikir panjang, Uu pun langsung menerima tawaran yang menurutnya istimewa itu.

"Saya mengucapkan syukur Alhamdulillah, bisa berbarengan (semobil) dengan Pak Jokowi, pakai mobil negara, pelat Indonesia satu. Baru seumur hidup saya," katanya.

Perasaan luar biasa yang dirasakan Uu tak hanya di situ. Selama perjalanan di mobil sepanjang 30 kilometer, alumni Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya inipun tidak menyangka dengan sikap Presiden yang selalu membuka kaca mobil.

Selama perjalanan itu, Uu menceritakan berbagai hal yang dibahasnya dengan kepala negara tersebut seperti Presiden Jokowi mengingatkan dirinya akan kepasrahan terhadap Allah SWT. Hal ini, kata dia, diungkapkan Presiden saat dirinya bertanya tentang kebiasaan membuka kaca mobil selama perjalanan.

"Beliau menjawab tidak perlu takut. Saya serahkan sama Allah. Allah yang tahu segalanya. Saya berserah diri," kata Uu.

Mendengar petuah itu, Uu teringat akan pesan guru-gurunya di pesantren tentang arti ke-Tauhid-an. "Dalam hati, saya merasa ini kayak di Miftahul Huda, berbicara ke-Tauhid-an," ujarnya.

Selain kepasrahan diri, Uu pun diingatkan Presiden akan pentingnya menjaga amanah sebagai seorang pemimpin. Jabatan yang diemban, lanjutnya, harus dijalankan dengan baik, salah satunya dengan benar-benar mencintai rakyat.

"Saya juga dikasih petuah. Harus cinta rakyat. Kata beliau, rakyat itu butuh diperhatikan. Saya cinta rakyat, rakyat juga akan cinta. Pak Jokowi sayang ke rakyat," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement