REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI menerjunkan 53 personel tenaga kesehatan untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak dan difteri di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Selasa (16/1). Ke 53 personel ini merupakan tim medis yang tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI dan telah tiba di Lanud Timika.
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa mengungkapkan ke 53 personel Satgas Kesehatan TNI KLB yang terdiri dari Dokter Spesialis dan Paramedis. Kedatangan mereka disambut oleh Bupati Asmat Elisa Kambu, beserta Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, anggota DPRD dan Pemda setempat.
"Ke 53 personel Tim Medis Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat yang telah tiba tersebut, akan bergabung dengan 30 personel Tim Kesehatan lain," ujar dia.
Tim kesehatan lain sebelumnya telah tiba di Kabupaten Asmat yang terdiri dari TNI dari Kodam XVII/Cenderawasih dan Korem 174/ATW serta Pemda setempat. Dansatgas Penanggulangan Bencana KLB Asmat dipimpin oleh Danrem 174/ATW Brigjen TNI Asep Setia Gunawan.
Disamping itu, Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat juga membawa obat-obatan berupa Vaksin Campak dan Difteri serta Alat Kesehatan (Alkes). "Termasuk logistik berupa bahan makanan siap saji sebanyak 11.100 pack dan obat-obatan bantuan dari Kementerian Kesehatan RI," ucapnya.
TNI menurunkan Satgas Kesehatan TNI KLB ini, dan akan bertugas di Kabupaten Asmat membantu warga yang terkena wabah penyakit Campak dan Difteri. Mereka terdiri dari beragam personel diantaranya Puskes TNI, Puskesad, Diskesal dan Diskesau.
"Mereka akan disebar ke seluruh Distrik wilayah Kabupaten Asmat dengan menggunakan speet boat yang telah disiapkan oleh satuan jajaran Kodam XVII/Cenderawasih dan Pemda setempat," ungkap Kolonel Inf Bedali.