REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dokter Gedung Putih Ronny Jackson mengumumkan secara resmi hasil pemeriksaan medis Presiden AS Donald Trump, pada Selasa (16/1). Ia mengatakan, Trump memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik secara keseluruhan.
Namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan Trump. Salah satunya adalah memulai olah raga rutin setiap hari. Ia juga perlu menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan kalori, lemak, dan karbohidrat.
Trump menjalani tes kesehatan pertamanya sejak menjabat sebagai presiden pada Jumat (12/1) di di Pusat Kesehatan Nasional Walter Reed. Tes ini dilakukan untuk menjawab beberapa spekulasi yang mempertanyakan tentang kesehatan mentalnya sebagai presiden.
Trump (71 tahun) diketahui senang menikmati makanan berlemak tinggi seperti ayam goreng, hamburger dan steak. Akan tetapi, selain bermain golf, ia tidak memiliki rutinitas olah raga sehari-hari.
Jackson mengatakan Trump akan mencoba menurunkan berat badan hingga 4,5 sampai 6,8 Kg dengan makan lebih baik dan mulai berolahraga. Trump dianggap memiliki kelebihan berat badan dan kelebihan garis batas obesitas dengan tinggi badan 1,9 meter dan berat badan 108 Kg.
Tekanan darahnya dalam batas normal, yaitu 122/74, meski kolesterolnya cukup tinggi. Jackson mengatakan kesehatan jantung Trump sangat baik, setelah berkonsultasi dengan ahli jantung tentang skor kalsium koroner Trump.
Jackson menjelaskan, ia akan meningkatkan dosis Creststone, obat penurun kolesterol Trump, dan membawa ahli gizi untuk bekerja dengan koki Gedung Putih. Ia juga akan merancang program olah raga harian untuk Trump.
"Dia lebih antusias dengan bagian diet daripada bagian olah raga, tapi kami akan melakukan keduanya," kata Jackson, yang mengaku akan meminta bantuan Ibu Negara Melania.
Atas permintaan Trump, Dokter Angkatan Laut ini membeberkan semua data itu kepada wartawan dan mengaku tidak menyimpan informasi apa pun untuk kepentingan privasi. "Dia (Trump) berkata, 'Saya ingin Anda keluar ke sana dan saya ingin Anda berbicara dengan mereka dan saya ingin Anda menjawab setiap pertanyaan yang mereka ajukan'," kata Jackson, mengutip perintah Trump.
Kesehatan mental Trump mendapat sorotan tajam setelah sebuah buku kontroversial berjudul Fire and Fury: Inside the Trump White House menggambarkan sikapnya yang seperti seorang anak kecil. Trump telah meminta Jackson menambahkan tes skrining kognitif pada pemeriksaan kesehatannya. Ia juga memberi wewenang kepada dokter untuk mengumumkan hasil tes tersebut.
Menurut Jackson, Trump tidak memerlukan uji kognitif berdasarkan pedoman medis. Jackson hanya menambahkan 30 kuesioner Montreal Cognitive Assessment atas permintaan Trump.
Tes ini akan mengungkap tanda-tanda penyakit alzheimer atau penyakit demensia lainnya. Contoh pertanyaannya akan meminta pasien untuk menggambar sebuah kriket, memasukkan nomor, dan mengatur jam tangan ke waktu tertentu.
Tes tersebut bukan merupakan tes kejiwaan. Trump bahkan tercatat mendapatkan skor 30 dari 30 poin tes. "Presiden secara mental sangat tajam, sangat utuh," kata Jackson.