REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Para pekerja kereta di negara bagian New South Wales akan mogok selama 24 jam di bulan ini. Rencana ini berpotensi membuat layanan jaringan kereta Sydney yang sedang terganggu semakin kacau.
Serikat pekerja mengumumkan pekerja transportasi di seluruh negara bagian NSW dan kawasan metropolitan Sydney akan berhenti bekerja selama 24 jam dari pukul 12.01 pada Senin, 29 Januari. Rencana pemogokan diumumkan satu pekan setelah adanya kekurangan pengemudi kereta, yang menyebabkan kekacauan jadwal kereta serta ribuan penumpang mengalami keterlambatan hingga berjam-jam.
Serikat pekerja yang tergabung dalam Rail, Tram and Bus Union (RTBU) mengatakan aksi mogok tersebut terkait upaya kesepakatan perusahaan dan pekerja yang ditolak manajemen Sydney and NSW Trains, operator layanan kereta. RTBU mengatakan mereka ingin memberitahu penumpang jauh-jauh hari soal aksi mogok sehingga mereka bisa mencari pilihan berpergian lainnya.
Alex Claassens dari RTBU memohon maaf kepada penumpang. "Jika keadaan memburuk, tinggallah di rumah. Kereta akan beristirahat pada Ahad malam dan tidak kembali pada Senin," katanya.
"Pemogokan yang aneh dan luar biasa," kata Menteri Transportasi
Menteri Transportasi NSW Andrew Constance mengatakan pemogokan tersebut luar biasa dan perilaku aneh dari atasan serikat pekerja. "Bisakah seseorang menjelaskan kepada saya, apa yang telah terjadi dalam 24 jam terakhir dari meluasnya tindakan ini?" ujarnya.
Senin sore (15/1), pengemudi kereta telah mengumumkan mereka akan berhenti bekerja lembur pada 25 Januari. Tapi Alex mengatakan ada perasaan berlebih di antara anggota serikat kerja, jika tindakan mereka tersebut tidak akan cukup kuat untuk menyampaikan pesan mereka. Serikat pekerja menginginkan agar mereka mendapatkan kenaikan gaji tahunan sebesar enam persen, namun pemerintah menolaknya dan menawarkan kenaikan sebesar 2,5 persen.
Menteri terlalu 'sombong' untuk berbicara
Alex menyadari aksi para pekerja akan membuat penumpang tidak nyaman, tapi ia menyalahkan Menteri Andrew. "Kami telah melakukan segala upaya yang manusiawi agar ia datang dan bicara dengan kami, ia sangatlah sombong sampai menolak melakukannya," katanya.
Andrew membantah tuduhannya tersebut dan mengatakan pemogokan tersebut harus dibatalkan. "Saya rasa masyarakat akan melihat ini dan menganggapnya konyol. Apa yang akan saya katakan kepada serikat pekerja adalah membatalkan pemogokan, bertindak demi kepentingan warga dan mendahulukan penumpang," katanya.
Laporannya dalam bahasa Inggris bisa dibaca disini.