Rabu 17 Jan 2018 13:05 WIB

Darkest Hour, Perjuangan Hari-Hari Terkelam Inggris

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Film Darkest Hour
Foto: Perfect World Pictures
Film Darkest Hour

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Never, never, never give up," ujar Winston Churchill (Gary Oldman). Ia membakar semangat masyarakat Inggris untuk tidak sedikit pun menyerah di tengah perang yang berkecamuk.

Churchill dilantik sebagai Perdana Menteri Inggris di tengah Perang Dunia II yang berkecamuk. Hari pertama memegang jabatan, ia langsung dihadapkan pada pilihan sulit pada masa-masa paling kelam di Inggris itu.

Opsinya adalah mengikuti perjanjian 'damai' yang dinegosiasikan Nazi dibawah Komando Adolf Hitler atau teguh memperjuangkan kebebasan bangsanya. Keputusan harus segera dibuat di antara ancaman invasi dan bombardir yang menimpa Inggris.

Sikap Churchill untuk tetap melawan ditentang rival politik yang lebih menyukai perundingan damai. Sambil memikirkan strategi menyelamatkan ratusan ribu serdadu Inggris yang terjebak di Dunkirk, ia bersikeras tidak menyerah demi bangsanya.

Darkest Hour adalah kisah nyata empat pekan menegangkan pada 1940 yang dimampatkan dalam 125 menit durasi film. Keputusan berani Churchill yang kala itu memimpin Inggris bisa dibilang berkontribusi mengubah sejarah dunia.

Sinema drama perang arahan sutradara Joe Wright ini menjadi cara menyenangkan untuk belajar sejarah dunia. Memang ada dramatisasi kehidupan Churchill, tetapi kondisi dilematis yang dihadapi Inggris dan riwayat historisnya tersampaikan dengan baik.

Aksi aktor Gary Oldman sebagai Churchill yang eksentrik bakal membuat penonton sebal sekaligus terinspirasi. Ekspresi, cara bicara, gestur, kebiasaan aneh, dan sudut pandang tak biasa sang Perdana Menteri memang unik.

Semua itu sempat membuat Churchill tidak mendapat banyak simpati dari sekeliling, kecuali dari sang istri yang setia menemani. Sekretaris pribadinya menangis tersedu-sedu karena kata-katanya yang menyakitkan, bahkan Raja Inggris sebal kepadanya!

Keberhasilan Oldman membawa diri sebagai Churcill membuat film produksi Focus Features ini mendapat tanggapan positif. Salah satunya, laman ulasan film Rotten Tomatoes yang memberi nilai 85 persen layak tonton.

Hal yang menjadi catatan kekurangan, pada beberapa momen film ini terkesan seperti fantasi bahagia daripada kisah sejarah terperinci. Bagi yang penasaran dengan sosok Churcill, Darkest Hour hadir di bioskop Indonesia mulai 19 Januari 2018.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement