REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) Partai Hanura, Dadang Rusdiana menegaskan, pihaknya segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO). Menurutnya, pencarian ketua umum baru paling lambat digelar pekan depan. Kata Dadang, OSO sendiri sudah resmi dipecat sebagai ketu umum partai, kemudian posisinya untuk sementara digantikan Waketum Hanura Marsekal Madya (Purn) Daryatmo.
"Insya Allah Munaslub digelar besok. Untuk tempatnya antara di Bambu Apus atau di Hotel Sultan. Ini desakan seluruh kader Partai Hanura, yang menginginkan pak OSO diganti," ujar Dadang Rusdiana, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (17/1)
Menurut Dadang, Munaslub yang akan digelar sudah sesuai dengan aturan dan telah diajukan oleh 27 Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura se-Indonesia. Maka dengan demikian, pihaknya memiliki lebih dari 400 DPC, dan sudah cukup mumpuni untuk menggelar Munaslub.
Dadang menambahkan, alasan pihaknya memecat OSO dari pucuk pimpinan Partai Hanura berdasarkan Pasal 16 Ayat 1 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. OSO dianggap sudah gagal dan dinilai tidak menjakankan AD/ART. Bahkan puncaknya, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu bermain-main dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Salah satunya (soal mahar politik). Secara rinci biar Dewan Kehormatan Hanura yang akan mengungkapnya," ucapny.
Munaslub tersebut, kata Dadang, dipastikan akan dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Hanura, Wiranto. Sehingga kehadiran Wiranto itu sendiri dapat menepis anggapan bahwa Munaslub yang bakal digelar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sarifuddin Sudding dan kawan-kawan adalah ilegal.
Sebelumnya, Partai Hanura tengah dilanda perpecahan, dua kubu berbeda saling memecat anggota kubu lainnya. Di kubu OSO, memecat Sekjen Sarifuddin Suding, dan posisinya digantikan Herry Lontung Siregar. Kemudian kubu Sarifuddin Sudding memecat OSO sebagai Ketua Umum Hanura, serta menunjuk Daryatmo sebagai Plt Ketua Umum Partai Hanura.
Perpecahan itu sendiri diketahui adanya dua pertemuan yang diselenggarakan di dua tempat berbeda. Kubu Sarifuddin Suding menggelar pertemuan di Hotel Ambhara di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Sementara kubu OSO menggelar pertemuan di Hotel Manhattan di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.