Rabu 17 Jan 2018 13:21 WIB

64 Koleksi Terbakar Museum Bahari akan Diinventarisasi

Rep: Sri Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta, Selasa (16/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta, Selasa (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebanyak 64 koleksi Museum Bahari terbakar saat peristiwa kebakaran yang terjadi pada Selasa (16/1). Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) DKI Jakarta mengatakan akan menginventarisasi koleksi tersebut.

"Yang penting adalah apa yang akan kita lakukan setelah pascamusibah ini. Pertama, kita menginventarisasi koleksi-koleksi yang rusak apakah itu masih memungkinkan dibuat replikanya lagi atau dibeli lagi," kata Tinia di Ruang Rapat I Sekretaris Daerah (Sekda), Rabu (17/1).

Ia menjelaskan, koleksi yang terbakar terdiri dari miniatur perahu. Miniatur itu rata-rata berukuran sekitar 30 sentimeter.  Ada pula replika perahu nelayan dalam ukuran sesungguhnya. Selain itu, terdapat maket dan alat-alat navigasi.

"Kemudian ada pameran yang baru dibuat itu habis itu printing. Jadi ada pameran temporer yang menceritakan peperangan di Laut Jawa antara pasukan laut Australia, sekutu, dengan Jepang," kata dia.

Semua koleksi itu akan diinventarisasi. Perahu-perahu yang masih memungkinkan akan dibuat replikanya, sementara peralatan navigasi akan dibeli lagi.

Disbudpar juga akan menginventarisasi kerugian ekonomi yang terjadi akibat kebakaran itu. Koleksi yang hilang memang tidak ternilai harganya. Namun, sebagai aset akan tetap dihitung nilai ekonominya.

Hari ini Disbudpar akan mendatangi lokasi kebakaran. Saat ini tim Disbudpar DKI juga sedang melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab kebakaran. "Tentu ada berbagai kemungkinan. Kita tunggu statement dari kepolisian.Saya akan memberikan kepolisian untuk meneliti dengan bukti-bukti yang ada," kata dia.

Ia menambahkan saat ini sedang dibahas langkah-langkah untuk merenovasi bangunan tersebut. Ia mengaku sudah ada pihak swasta yang menawarkan bantuan untuk ini.

Mengenai dana untuk renovasi, Tinia mengatakan akan mengambil sumber utama dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI. Ia juga akan mencoba mencari dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pemerhati serta pencinta bahari. "Nanti Pak Gubernur akan menjelaskan secara rinci," kata dia.

Tinia menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. Peristiwa itu, kata dia, tidak diduga sebelumnya. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama.

Salah satu gedung di Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara terbakar pada Selasa (16/1) pukul 09.05 WIB. Informasi Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta menyebutkan 20 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengungkapakan, terlihat asap tebal dan kobaran api di gedung Museum Bahari saat kejadian berlangsung. Beberapa pihak yang ikut terlibat dalam upaya pemadaman di antaranya, Damkar, PLN, BPBD, PMI, Koramil, Polsek, serta masyarakat setempat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement