REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Operasi pasar cadangan beras pemerintah (OPCBP) terus digelar Bulog Indramayu. Meski tak mampu menurunkan harga beras di pasaran, namun kegiatan itu diklaim mampu menekan lonjakan harga agar tak terlalu tinggi.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Rabu (17/1), operasi pasar dilakukan oleh Bulog Indramayu di Pasar Baru Indramayu. Dalam kegiatan itu, Bulog menjual beras medium dengan harga Rp 8.500 per kilogram.
Kepala Bulog Sub Divre Indramayu, Asep Buhori, menjelaskan, pelaksanaan operasi pasar itu dilakukan sejak 23 Desember 2017. Selain di Pasar Baru Indramayu, operasi pasar juga dilakukan di Pasar Bangkir dan Pasar Patrol.
"Selama ini kita sudah menjual 7.700 ton beras dalam operasi pasar sejak 23 Desember lalu," terang Asep, saat ditemui di sela operasi pasar.
Asep mengatakan, Bulog Indramayu saat ini masih memiliki stok 11 ribu ton untuk pelaksanaan operasi pasar yang akan berlangsung hingga akhir Maret 2018 mendatang. Meski kegiatan itu selama ini tidak mampu menurunkan harga beras di pasaran, namun bisa mencegah permainan para spekulan beras.
"(Operasi pasar tidak mampu menurunkan harga beras di pasaran) tapi paling tidak, menahan harganya tidak terlalu melonjak," tegas Asep.
Salah seorang warga Kecamatan Indramayu, Rusnadi, menyambut baik pelaksanaan operasi pasar yang digelar oleh Bulog. Sebab harga beras yang dijual dalam kegiatan itu lebih murah dibandingkan harga pasaran.
"Beras medium kalau belinya eceran bisa sampai Rp 12 ribu per kilogram. Di sini hanya Rp 8.500 per kilogram," terang Rusnadi, saat membeli beras dalam operasi pasar di Pasar Baru.
Selain di Kabupaten Indramayu, operasi pasar juga dilakukan oleh Satgas Pangan Kabupaten Cirebon, Rabu (17/1). Kegiatan itu dilaksanakan di Pasar Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.