REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu lembaga filantropi di Indonesia, Rumah Zakat (RZ) membangun fasilitas kesehatan di Kabupaten Asmat, Papua. Sebab, masyarakat di wilayah timur Indonesia ini tengah mengalami kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk dan campak di lima distrik, yaitu Swator, Fayit, Pulau Tiga, Jetsy dan Siret.
CEO Rumah Zakat Nur Effendi mengatakan, pihaknya juga akan menurunkan klinik keliling ke Asmat, sehingga bisa menjangkau daerah-daerah yang terkena dampak. "Kita mau turunkan klinik keliling di sana. Jadi klinik keliling ini dengan fasilitas kesehatannya, dengan fasilitas dokter dan perawatnya," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (17/1).
Ia menuturkan, sebelumnya RZ juga telah mengirimkan tim pendahulu yang terdiri dari lima relawan dan tiga tim medis. Tim pendahulu tersebut saat ini sudah sampai di lokasi dengan membawa bantuan pangan.
"Karena yang paling dibutuhkan dan darurat adalah pangan. Pangan itu salah satunya di dalamnya ada paket kornet kurban dan rendang kurban," ucapnya.
Kemudian, lanjut dia, RZ menurunkan tim medis untuk mendeteksi awal kondisi di Asmat, yang kondisinya sudah dalam status kejadian luar biasa. Karena itu, kata dia, RZ segera memberikan pertolongan darurat.
"Sambil membuka posko di sana. Nanti di susul oleh tim selanjutnya dengan mobil klinik keliling itu, biar bisa menjangkau tidak hanya satu titik tapi di seluruh titik di Kabupaten Asmat," katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya Kementerian Kesehatan menerima laporan bahwa RSUD Asmat menerima rujukan kasus campak atau morbili dan gizi buruk sejak 8 Januari 2018. Jumlah kasus campak tercatat sebanyak 22 pasien (enam pasien rawat inap, 16 pasien pulang rawat jalan). Sementara itu, gizi buruk dilaporkan sebanyak delapan pasien (dua pasien rawat inap, lima pasien rawat jalan, dan satu pasien meninggal dunia).