Rabu 17 Jan 2018 19:31 WIB

Eksepsi Ustaz Alfian Tanjung Ditolak, Pengacara: Ini Bukan Kiamat

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Budi Raharjo
Ustaz Alfian Tanjung divonis dua tahun hukuman pidana dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (13/12).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ustaz Alfian Tanjung divonis dua tahun hukuman pidana dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sidang putusan sela atas eksepsi yang diajukan pengacara ustaz Alfian Tanjung digelar Rabu (17/1) ini. Majelis Hakim dalam putusanya menolak seluruh eksepsi pengacara terdakwa.

Pengacara Alfian menghormati putusan sela yang dibacakan oleh majelis hakim tersebut, dimana amarnya menolak seluruh eksepsi atau keberatan atas dakwaan penuntut umum terhadap dugaan tindak pidana menyebarkan rasa kebencian dan pencemaran nama baik yang dilakukan Alfian.

Salah satu pengacara yang ikut dalam sidang, Dede Rudianto merasa kecawa atas diktum putusan tersebut. Menurutnya, putusan tersebut tidak memenuhi rasa keadilan.

Meskipun begitu, kata Dede, putusan sela bukan sebuah kiamat yang membenarkan dugaan tindak pidana tersebut dan masih ada proses pembuktian materil.

"Putusan sela kan hanya memeriksa formalitas surat dakwaan, apakah surat dakwaan tersebut layak atau tidak, masih ada proses yang harus dibuktikan oleh penuntut umum mengenai unsur-unsur yang didakwa," kata Dede berdasarkan siaran pers yang diterima Republika, Jakarta, Rabu (17/1).

Sebagaimana diketahui, Alfian didakwa oleh penuntut umum terkait cuitannya yang menyatakan, 85 persen kader PKI ada di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Atas cuitan tersebut, Alfian dilaporkan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristianto ke Polda Metro Jaya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement