Nelayan Lamongan memperlihatkan ikat kepala saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/1). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Ribuan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia (ANNI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/1). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Nelayan Brebes mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/1). (FOTO : Mahmud Muhyidin/Republika)
Ribuan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia (ANNI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/1). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Ribuan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia (ANNI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/1). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Ribuan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia (ANNI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/1). (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Ribuan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia (ANNI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/1). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia (ANNI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/1).
Dalam aksinya, mereka menuntut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk melegalkan penggunaan cantrang dan payang untuk menangkap ikan.
Advertisement