Rabu 17 Jan 2018 20:49 WIB

Pemerintah Impor Beras, Yogyakarta Tetap Gunakan Beras Lokal

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Budi Raharjo
Pedagang beras di Pasar Soreang mengeluhkan harga beras yang mengalami kenaikan sekitar 1000 hingga 1500, Ahad (14/1). Kenaikan harga beras dipicu gagal panen di sejumlah daerah.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Pedagang beras di Pasar Soreang mengeluhkan harga beras yang mengalami kenaikan sekitar 1000 hingga 1500, Ahad (14/1). Kenaikan harga beras dipicu gagal panen di sejumlah daerah.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Stok beras di DIY masih cukup untuk lima sampai enam bulan ke depan. Setelah dikalkulasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY dan Bulog Divre DIY stok beras secara keseluruhan masih dalam pengendalian.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua TPID (Tim Pemantau Inflasi Daerah) DIY Budi Hanoto pada wartawan usai Rapat jajaran TPID tingkat provinsi dipimpin oleh Sekda DIY Gatot Saptadi dan kemudian dilanjutkan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (17/1).

Terkait dengan masih tingginya harga beras, menurut Budi Hanoto, ada beberapa penyebab. Antara lain, di penghujung 2017 dari sisi cuaca kurang menguntungkan bagi DIY dan ada beberapa lahan terkena bencana, kebutuhan beras sedikit naik di penghujung 2017 karena semua orang hadir di Yogyakarta untuk berpariwisata dan produksi ada gangguan sedkit.

Oleh karena itu, lanjutnya, TPID DIY memperkuat kerja sama antara instansi dan melakukan operasi pasar dan bazaar pasar murah yang terjadwal . Menurut Kepala Bulog Divre DIY Miftahul Ulum, operasi pasar beras sudah dimulai sejak 4 Januari 2018 dan untuk itu dia mencadangkan untuk operasi pasar sekitar 3 ribu ton.

Terkait dengan adanya beras impor, menurut Budi Hanoto hal itu merupakan kebijakan dari Pemerintah Pusat. Kalaupun ada alokasi beras impor dari Pusat, penggunaannya akan sangat selektif dan situasi situasi (kalau butuh sekali), karena masih akan ada panen raya.,

Hal senada juga disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY Budi Wibowo. Beras impor itu merupakan kebijakan dari Pemerintah Pusat. Apabila dikaitkan dengan cadangan stok beras di DIY, sekarang sedang musim panen dalam kondisi ketersediaan beras cukup.

Sehingga masyarakat tidak perlu resah, karena ada kecukupan beras. "Persoalannya bagaimana lonjakan harga yang tinggi dengan panen yang akan datang masuk HET (Harga Eceran Tertinggi) beras, tetapi petani juga tidak dirugikan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement