REPUBLIKA.CO.ID,O ATHENS -- Hebrew Immigrant Aid Society (HIAS) adalah organisasi nirlaba Yahudi yang konsen melindungi pengungsi. HIAS dan Islamic Relief USA akan bekerja sama untuk memberikan layanan hukum kepada para pengungsi di Yunani.
HIAS, Islamic Relief USA dan Organisasi Bantuan dan Advokasi Kemanusiaan AS telah berinisiatif untuk membantu ribuan pengungsi di Yunani. Lebih dari satu juta pengungsi dari Suriah, Irak dan negara-negara lain yang sedang krisis melewati Yunani pada 2015 dan 2016. Sekitar 60 ribu pengungsi tetap tinggal di Yunani.
Menurut HIAS, pada 2017, hampir terdapat 3.000 pengungsi tiba di Yunani setiap bulan. Sebagaimana dilaporkan Jewish Telegraphic Agency pada Rabu (17/1), Kemitraan HIAS dan Islamic Relief USA akan beroperasi di Athena dan Pulau Lesvos, Yunani. Mereka akan membantu pengungsi untuk mengurus prosedur suaka yang terus berubah di Yunani. Juga akan meningkatkan keterbatasan gerak dan memberi kesempatan kerja kepada para pengungsi.
Menurut HIAS, para pengungsi kurang mendapatkan perlindungan polisi dan layanan kesehatan mental. HIAS pertama kali meluncurkan sebuah program bantuan untuk pengungsi di Pulau Lesvos pada 2016.
Sebelumnya, HIAS dan Islamic Relief USA telah berkolaborasi untuk membantu memenuhi hak-hak pengungsi selama beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, Islamic Relief USA menghormati HIAS dengan memberikan Courage Award.
"Semua kepercayaan Abraham dipersatukan oleh keramahan dan menyambut orang asing seperti kita, karena kita semua pernah menjadi orang asing di negeri asing," kata Presiden HIAS, Mark Hetfield setelah menerima penghargaan Courage Award dari Islamic Relief USA di Washington DC.