REPUBLIKA.CO.ID, KADUNA -- Dua warga negara Amerika Serikat dan dua warga Kanada diculik di negara bagian Kaduna di Nigeria utara dan para penculik menewaskan dua polisi, kata juru bicara kepolisian, Rabu (17/1).
Penculikan kerap terjadi di Nigeria, negara dengan pengamanan yang lemah di dalam negerinya. Target utama penculikan biasanya warga setempat namun penculikan terhadap warga asing juga bukan sesuatu yang jarang terjadi.
Keempat warga Amerika dan Kanada itu disergap oleh sekelompok pria bersenjata dalam perjalanan mereka dari kota Kafanchan di Kaduna menuju ibu kota negara Nigeria, Abuja, kata juru bicara kepolisian negara bagian Kaduna, Mukhtar Aliyu, melalui telepon.
Kafanchan terletak di timur Abuja, yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 3,5 jam dengan perjalanan darat. "Kedua polisi yang mengawal mereka terlibat adu tembak dengan para penculik hingga menyebabkan kedua personel kepolisian itu meninggal," kata Aliyu.
Kedutaan Amerika Serikat di Nigeria menolak berkomentar. Departemen luar negeri Kanada menyatakan mengetahui ada laporan soal penculikan atas dua warga negaranya dan pejabat kekonsuleran di Nigeria sedang menjalin kontak dengan pihak berwenang setempat untuk mengumpulkan informasi tambahan, kata juru bicara John Babcock.
Dia mengatakan Kanada tidak dapat memberikan keterangan lebih rinci soal kasus itu karena masalah kerahasiaan. Pada Oktober, empat warga negara Inggris diculik di negara bagian Delta di selatan. Tiga dari mereka dibebaskan setelah negosiasi namun satu lainnya, bernama Ian Squire, terbunuh.
Jalan Abuja-Kaduna telah sekian lama menjadi lokasi sasaran serangan para penculik. Pada Februari tahun lalu, dua arkeolog Jerman diculik di kawasan itu, walaupun kemudian dibebaskan.