Kamis 18 Jan 2018 09:10 WIB

1,2 Ton Obat Didistribusikan ke Asmat

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Kehidupan masyarakat Papua di Kampung Asmat, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua.
Foto: Antara/Spedy Paereng
Kehidupan masyarakat Papua di Kampung Asmat, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini sudah ada 1,2 ton obat yang didistribusikan untuk pengendalian KLB gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sendiri telah mengirimkan 142,2 kg obat pada Selasa (16/1).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg Oscar Primadi, MPH menjelaskan pengiriman 142,2 kg dilakukan bersamaan dengan keberangkatan 39 tenaga kesehatan untuk memenuhi pelayanan dan kebutuhan obat bagi penderita gizi buruk dan campak. "Obat dikirim melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, menuju Agats, Kabupaten Asmat pada Selasa (16/1). Kemudian akan didistribusikan ke Distrik Sawa Erma, Kolof Brasa, dan Pulau tiga pada Kamis (18/1) menggunakan speed boat," kata Oscar, Kamis (18/1)

Obat-obat tersebut di antaranya berupa amoksisilin, salep anti bakteri, parasetamol, infusion, vitamin, dan obat-obat lainnya yang dikemas dalam bentuk tablet, kapsul, botol, dan boks. Pada rapat koordinasi KLB gizi buruk dan campak di Asmat yang dihadiri oleh tim dari Kemenkes, Kapolda, Kementerian Sosial, Bupati Asmat, Danrem, KSP, Keuskupan, dan ketua adat telah dilaporkan sudah ada sebanyak 1,2 ton obat yang terdistribusikan. Adanya persediaan stok obat saat ini diharapakan dapat mengatasi KLB gizi buruk dan campak di Asmat.

Selain Kemenkes, TNI ikut membantu dalam memenuhi stok obat sesuai kebutuhan, dengan prioritas vaksin campak dan difteri serta alat kesehatan lainnya. Oscar menjelaskan, jumlah dan jenis obat yang dibawa sesuaikan dengan permintaan dari Asmat untuk mengendalikan KLB gizi buruk dan campak. Namun demikian kondisi gografis dan faktor ekonomi diharapkan tidak menjadi kendala signifikan dalam upaya pengendalian masalah kesehatan di Asmat ini.

Sebelumnya, telah dikirimkan tiga ton PMT ke Asmat dari Kemenkes pada Selasa (16/1) dan 10 koli obat campuran dari TNI pada Sabtu (13/1) menggunakan satu unit pesawat Hercules TNI AU dari Bandara Halim Perdana Kusuma. Selain adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat pun diimbau untuk selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan lingkungan sekitar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement