REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Sejumlah KA penumpang yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju arah Yogyakarta, Rabu (17/1) malam, mengalami keterlambatan cukup lama. Hal ini menyusul adanya KA pengangkut BBM yang anjlok di Stasiun Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Kamis (18/1) dinihari.
Deputi Vice Presiden PT KAI Daop 5 Purwokerto, Wisnu Pramudyo yang memimpin langsung penanganan gerbong anjlok tersebut, menyebutkan KA pengangkut BBM atau KA Ketel yang anjlok, dalam perjalanan dari Tegal menuju stasiun pengisian BBM di Maos Kabupaten Cilacap. ''Namun saat sampai di Stasiun Notog pukul 01.25, salah satu gerbongnya anjlok keluar dari rel,'' katanya.
Akibat kejadian tersebut, KA tidak dapat melanjutkan perjalanan. Selain itu, posisi gerbong yang anjlok berada di sekitar jalur persilangan stasiun sehingga jalur KA menjadi tertutup. Apalagi, setelah dilakukan pengecekan ternyata terjadi kerusakan pada puluhan bantalan rel baik yang terbuat dari besi maupun beton.
''Dengan kondisi seperti itu, maka perjalanan KA baik dari arah Jakarta menuju Yogyakarta maupun sebaliknya, menjadi tidak bisa melintas,'' kata dia.
Petugas PT KAI sedang memperbaiki jalur KA dan gerbong KA BBM yang rusak. Sejumlah KA penumpang yang melakujan perjalanan dari Jakarta-Yogyakarta atau sebaliknya pada Rabu (17/1) malam mengalami keterlsmbaran akibat gerbong KA pengangkut BBM anjlok di Stasiun Notog Kabupaten Banyumas, Kamis (18/1) dinihari.
Antara lain KA Gaya Baru Malam jurusan Pasar Senen-Surabaya, KA Purwojaya jurusan Gambir Cilacap, KA Bogowonto jurusan Pasar Senen-Lempuyangan, KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember dan beberapa KA lainnya. KA tersebut mengalami keterlambatan sekitar 1,5 hingga 4 jam.
Setelah dilakukan pemindahan KA yang anjlok dan perbaikan jalur, Wisnu menyebutkan, sekitar pukul 06.10 jalur tersebut sudah bisa dilalui. Dia juga menyebutkan, pada seluruh penumpang, pihak PT KAI Daop 5 sudah memberikan kompensasi.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement