REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta istilah mahar politik tidak lagi digunakan dalam mengistilahkan praktik politik uang. Ini karena seolah memojokkan Islam.
"Bahasa mahar itu kan seolah memojokkan umat Islam. Sebut saja suap politik," kata Zulkifli Hasan di sela-sela kegiatannya menghadiri safari kebangsaan di Jawa Barat, 17-19 Januari.
Zulkifli yang juga merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional menegaskan di partainya pun tidak ada suap politik. Dia menekankan partai harus transparan dalam pendanaan politik.
"Seperti PAN, kegiatan acaranya itu dibiayai kader-kader PAN sendiri. Kalau ada kandidat calon kepala daerah yang di usung mau ikut bantu silakan, terbuka, kita informasikan kepada publik," kata dia.
Baca juga, PKS: Mahar Politik Ibarat Sampah dalam Demokrasi.
Belakangan istilah mahar politik kembali mencuat menjelang perhelatan Pilkada serentak 2018. Isu politik uang mengemuka dipicu batalnya beberapa calon kepala daerah untuk diusung partai politik