REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemerintah Lebanon akhirnya mengizinkan film The Post untuk diputar di negaranya setelah sebelumnya akan diblokir. Reuters melaporkan The Post akan tayang di Lebanon setelah melewati tahap penyensoran.
Sebelumnya rencana penayangan film itu sempat menuai protes oleh para aktivis dan sejumlah elemen pemerintah. Alasannya, The Post digarap oleh sutradara Stephen Spielberg. Spielberg diketahui pernah memberikan donasi untuk Israel selama negara itu berperang dengan Lebanon ketika melawan Hizbullah.
Dalam perseteruan itu, ribuan rakyat Lebanon tewas. Maka tak heran nama Stephen Spielberg bagaikan 'musuh' bagi rakyat Lebanon. "Aku tidak melihat adanya ganjalan apapun dalam film itu sehingga harus dilarang tayang. Karena film itu tidak berpengaruh apapun terhadap perang antara Israel dan Lebanon," kata Menteri Dalam Negeri Lebanon Nohad Machnouk dikutip dari Reuters, Kamis (18/1).
George Hanna, Kepala Departemen Publikasi di Kementerian Keamanan, mengatakan permintaan pemblokiran film dapat dilakukan jika film itu berisi propaganda Israel.
Nyatanya, The Post bukanlah film tentang propaganda Israel. Film yang dibintangi Meryl Streep dan Tom Hanks ini berkisah tentang pembungkaman pers di Amerika Serikat (AS). The Post menceritakan bagaimana tekanan terhadap pers yang akan mempublikasikan Pentagon Papers, sebuah dokumen yang menguak keterlibatan AS selama perang Vietnam.
Hanna menerangkan selama 2017 Lebanon memblokir pemutaran dua film dan mengizinkan penayangan 317 film komersial. Lebanon juga mengizinkan pemutaran 766 film festival.
Film Jungle yang dibintangi Daniel Radcliffe dicekal lantaran penulis bukunya, Yossi Ghinsberg, adalah warga Israel. Sedangkan Wonder Woman dilarang tayang karena Gal Gadot yang tampil sebagai bintang utama adalah orang Israel dan mantan pelatih tentara Israel.