REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Niujie juga dilengkapi dengan menara. Menara hilal berbentuk segi enam dan terdiri atas dua lantai. Tingginya menjulang 10 meter. Hingga saat ini, menara tersebut masih difungsikan oleh para pakar ilmu falak untuk melihat posisi bulan- baru sehingga mereka dapat menentukan awal bulan dalam kalender Islam.
Menara lainnya yang terdapat di dalam kompleks Masjid Niujie adalah menara azan. Bangunan ini juga terdiri atas dua lantai. dan terletak di tengah-tengah halaman. Pada awalnya, menara ini dibangun untuk menyimpan teks tulisan.
Namun, pada masa berikutnya, mulai digunakan sebagai menara azan. Saat waktu shalat tiba, muazin akan naik ke menara dan memanggil orang-orang untuk beribadah.
Sementara itu, di sebelah timur ruangan utama terdapat halaman luas dan sebuah bangunan yang berfungsi untuk para jamaah mengambil air wudhu.
Hutan cemara yang sejuk terhampar di bagian selatan Masjid Niujie. Tak jauh dari masjid ini, terdapat dua unit makam kuno. Nisannya bertuliskan aksara Arab. Ke duanya dihuni oleh jasad dua imam asal Persia yang telah berjasa menyebarkan Islam di Cina, yakni Ahmad Burdani (1320) dan Ali (1283).