Jumat 19 Jan 2018 04:13 WIB

150 Juta Kartu Prabayar Berhasil Lakukan Registrasi

Kartu Perdana seluler. Pemerintah berencana menerapkan kebijakan pendaftaran ulang pengguna kartu prabayar pada 31 Oktober 2017.
Foto: antara
Kartu Perdana seluler. Pemerintah berencana menerapkan kebijakan pendaftaran ulang pengguna kartu prabayar pada 31 Oktober 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat lebih dari 150 juta pengguna telepon seluler berhasil melakukan registrasi kartu prabayar hingga Kamis (18/1). Ia menuturkan dari 350 juta kartu prabayar yang beredar, akan diketahui jumlah sebenarnya kartu prabayar yang dipakai dengan regIstrasi ulang dan baru ini.

"Sekarang lebih 150 juta yang sudah berhasil registrasi. Dengan ini kita akan tahu berapa yang benar dipakai," ujar Menteri Kominfo Rudiantara di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Kamis.

Program registrasi nomor kartu seluler yang terintegrasi NIK dan Nomor Kartu Keluarga (KK) diatur melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 21 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menkominfo Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi yang berlaku sejak 31 Oktober 2017. Registrasi ulang dilakukan demi memberikan perlindungan kepada pelanggan jasa telekomunikasi dan Kemenkominfo menjamin keamanan data para pelanggan seluler tersebut.

Kemkominfo mengimbau pengguna ponsel segera melakukan registrasi karena sebelum batas waktu yang ditetapkan, yakni pada akhir Februari 2018, agar kartu tidak terblokir. Berbagai jalur sosialisasi kepada masyarakat telah dilakukan secara gencar baik melalui siaran dan running text di media televisi maupun SMS dari Kemenkominfo kepada pemegang nomor telepon seluler melalui operator seluler.

"Kemenkominfo juga memanfaatkan jalur media sosial berkolaborasi dengan lembaga terkait, operator dan pemangku kepentingan dan masyarakat luas," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement