REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Kepuasan warga pada kinerja pemerintah Presiden Filipina Rodrigo Duterte meningkat pada Desember ke tingkat tertinggi dalam catatan, sejak salah satu lembaga jajak pendapat teratas di negara itu mulai melakukan survai pada 1980-an.
Pemerintahannya memperoleh peringkat kepuasan sempurna sebesar +70, kenaikan 12 angka dari tingkat sangat baik pada September berdasarkan atas jajak pendapat pada 8-16 Oktober, kata Social Weather Stations (SWS) pada Kamis (18/1).
Pengulas politik Ramon Casiple mengatakan survei terkini itu menunjukkan ketenaran Duterte tidak berkurang, meski mendapat kritik internasional atas perang berdarah terhadap obat terlarang dan catatan hak asasi manusianya. "Itu terkait dengan tindakannya karena ia menerapkan yang ia janjikan, dimulai dengan kampanye anti-narkotika dan kemudian membangun berbagai prasarana, upaya menumpas korupsi, dan sekarang piagam tersebut berubah menjadi federalisme," katanya.
Sebanyak 79 persen orang dewasa Filipina mengatakan mereka puas dan hanya sembilan persen yang tidak puas, ini menghasilkan rating kepuasan bersih sebesar +70. Sebanyak 12 persen lainnya mengatakan keduanya.
Angka tersebut mencerminkan tren yang sama dalam peringkat kepercayaan Duterte, yang kembali ke sempurna pada Desember dalam survei SWS, dari sangat tinggi tiga bulan sebelumnya. Peringkat pemerintahan Duterte melampaui rekor sebelumnya +66 yang dicapai oleh pemerintahan mantan Presiden Benigno Aquino pada Juni 2013.
Nilai sangat bagus dalam lima dari 18 faktor kinerja dinilai, seperti memerangi terorisme, membantu orang miskin, pembangunan infrastruktur, hubungan luar negeri dan menyediakan pekerjaan.
Juru bicara kepresidenan Harry Roque mengatakan, "Keyakinan masyarakat yang sangat baik ini akan terus memotivasi presiden dan timnya untuk terus bekerja keras meletakkan pondasi bagi sebuah negara yang damai dan sejahtera.
Pemerintahan mendapat nilai bagus dalam 11 unsur penilaian, termasuk mempertahankan hak kewilayahan dan melindungi hak asasi manusia, namun mendapat nilai rendah dalam memerangi inflasi dan memecahkan masalah lalu lintas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika