REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Provinsi Banten siap memberikan dukungan untuk pengembangan Bandara Soekarno-Hatta. Hal tersebut ditegaskan Gubernur Banten, Wahidin Halim saat kunjungan kerja ke Kantor PT Angkasa Pura II.
"Bukan soal dukungan, tapi juga kewajiban Pemrpov untuk mendukung kepentingan umum, kepentingan negara, BUMN (AP II) ini kan punya negara," ujar dia saat ditemui Republika.co.id, Kamis (18/1) kemarin.
Bentuk dukungan dari Pemprov Banten sendiri, lanjut dia, akan membantu pembebasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan berkelanjutan dari Bandara. Wahidin juga mengatakan, karena Bandara Soekarno-Hatta berada di kawasan Provinsi Banten, sebab itulah pihak-pihak terkait pengembangan bandara harus siap untuk berkoordinasi.
"Paling tidak karena ini berada di kawasan banten, pemerintah harus berkoordinasi," kata dia.
Penumpang melintas di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin membenarkan hal tersebut. Setidaknya di tahun 2025 prediksi traffic akan mencapai 100 juta penumpang. Pada 2017 saja, lanjut dia, ada 63 juta penumpang yang hilir mudik menggunakan jasa Bandara Soekarno-Hatta.
Sebab itu, kata dia, dengan prediksi jumlah peningkatan di tahun 2025 tersebut, dengan bandara yang sekarang, akan terjadi kepadatan yang sangat. Itulah mengapa ke depannya harus ada pengembangan.
"Tahun 2017 ada 425 ribu pergerakan pesawat baik landing dan take off, dan termasuk kategori bandara terpadat nomor tujuh di dunia dan nomor satu di Asia Pasifik," jelas dia.
Dalam waktu dekat, Awaluddin mengatakan akan dibangun terminal 4 untuk memenuhi kebutuhan peningkatan pergerakan penumpang dan pesawat yang terus meningkat. Sedangkan dalam jangka panjang akan dibuat bandara Soekarno-Hatta II sebagai penunjang bandara utama.