Jumat 19 Jan 2018 14:33 WIB

PKS Kirimkan Bantuan Tim Kesehatan ke Asmat Papua

Tim dari Jakarta yang akan berangkat ke sana dan berkolaborasi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan lain.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Kepolisian menyusuri korban-korban penyakit Campak di Kabupaten Asmat, Papua
Foto: dok. Divhumas Polri
Kepolisian menyusuri korban-korban penyakit Campak di Kabupaten Asmat, Papua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus gizi buruk yang terjadi di Papua telah memakan 61 korban jiwa yang terdiri atas anak-anak dan balita. Menanggapi kejadian luar biasa (KLB) tersebut, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mengirimkan bantuan kesehatan dan tenaga medis ke Kabupaten Asmat, Papua pada Sabtu (20/01).

"Kita tentu tidak tega melihat ada saudara kita sebangsa dan se-Tanah Air yang menderita gizi buruk dengan jumlah yang tidak hanya satu tapi puluhan. Insya Allah Sabtu (20/1) kita akan menerjunkan tim dari Jakarta yang akan berangkat ke sana dan berkolaborasi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan lain," terang Fahmi.

Fahmi juga menjelaskan, bantuan yang diberikan oleh PKS terdiri atas bantuan medis lengkap dengan tenaga kesehatannya serta makanan bergizi yang diperlukan oleh masyarakat Kabupaten Asmat. "Bantuan terdiri atas dua kategori yang paling segera dibutuhkan oleh mereka, ada alat-alat kesehatan dengan tenaga medisnya dan makanan kaya gizi," tambahnya.

Selain menerjunkan tim medis dan perlengkapan bantuan, PKS menurut Fahmi telah mengirimkan bantuan ke lokasi bencana sebagai pertolongan pertama. "Teman-teman di DPD sudah turun dan melaporkan kondisi di sana, insya Allah bantuan lainnya segera menyusul," ungkapnya.

Kepala Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat melaporkan bahwa tercatat sampai tanggal 15 Januari 2018, terdapat 61 orang yang tewas akibat kasus gizi buruk. Sampai saat ini, dia mengatakan, masyarakat Asmat masih membutuhkan bantuan kesehatan, tenaga medis dan makanan bergizi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement