Jumat 19 Jan 2018 15:05 WIB

Bocah Ini Alami Pendarahan Otak Kronis Dianiaya Orang Tuanya

Rencananya tim dokter akan melakukan operasi evakuasi timbunan cairan atau darah yang kronis.

Rep: Issha Harruma/ Red: Agus Yulianto
Anak dianiaya (ilustrasi)
Foto: informationng.com
Anak dianiaya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- SA (6 tahun), anak perempuan yang dianiaya ibu kandung dan ayah tirinya di Padang Lawas Utara (Paluta) akhirnya dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan. Dibawa dalam keadaan memprihatinkan, saat ini, kondisi bocah malang tersebut mulai membaik.

"Dia datang dua hari yang lalu dengan keluhan kesadaran menurun. Untuk komunikasi verbalnya terbatas. Hanya menyampaikan kata 'mama'," kata ketua penanggung jawab pasien RSUP H Adam Malik Medan, dr Mahyu Daniel, Jumat (19/1).

Mahyu menjelaskan, kesadaran menurun yang dialami SA disebabkan adanya benturan yang mengakibatkan pendarahan di otak. Pendarahan ini pun, lanjutnya, dalam kategori kronis. "Kronis itu di atas dua hingga tiga minggu, di atas 14 hari persisnya," ujar dia.

Meski demikian, Mahyu mengatakan, kondisi SA saat ini sudah mulai menunjukkan perbaikan. Tingkat kesadarannya juga disebut membaik.