REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gelandang serang Persib Bandung Eka Ramdani mewaspadai mental pemain PSMS Medan jelang bentrok keduanya pada Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Ahad (21/1). Menurut pria berusia 33 tahun itu, tim Ayam Kinantan memiliki semangat juang yang tinggi.
"Kalau kami lihat mereka bisa membalikkan keadaan itu kan memperlihatkan daya juang dan mentalitas mereka," ucap eks pemain Persela Lamongan tersebut pada Jumat (19/1) di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Eka mengakui bahwa semua penghuni Grup A Piala Presiden 2018 merupakan tim yang layak diperhitungkan. "Maksudnya timnya merata. Karena kami mau menghadapi PSMS ya harus lebih dari kemarin," jelasnya.
Selain Pangeran Biru dan tim besutan Djajang Nurjaman, Grup A juga ditempati oleh PSM Makasar dan Sriwijaya FC.
Sebelumnya, Persib Bandung melakoni laga pembuka Piala Presiden 2018 kontra Sriwijaya pada Selasa (16/1). Pertandingan yang disaksikan oleh Presiden RI Jokowi tersebut berakhir dengan skor 1-0 untuk tuan rumah.
Di hari yang sama, PSMS Medan bertemu dengan PSM. Gol pembuka terjadi di babak pertama yang membuat klub dari Negeri Daeng unggul. Tak mau menyerah dengan keadaan, PSMS memberikan gol balasan sebelum turun minum. Keadaan berlangsung imbang, di babak kedua, PSMS kembali menambah koleksi gol yang membuatnya unggul 2-1 hingga peluit panjang wasit ditiup.
Sebagai tim yang baru promosi dari Liga 2, PSMS tidak diunggulkan. Sehingga pertandingan kontra PSM membukakan mata banyak pihak terkait daya juang Ayam Kinantan yang yang tak bisa diremehkan.
Jelang duel yang banyak disebut-sebut laga el classico tersebut, Eka mengevaluasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki timnya. Yakni terkait penguasaan bola dan soliditas permainan. "Saya sendiri merasa masih banyak kelemahan. Terutama penguasaan bola dan jarak antarlini," ujarnya.
Terbukti, saat berhadapan dengan Sriwijaya, pertahanan Persib cukup rapat dan sulit digedor tim tamu. Namun skuat Mario Gomez kerap kehilangan bola dan kewalahan mendapatkan gempuran tim besutan Rahmad Darmawan.