Jumat 19 Jan 2018 18:57 WIB

Pernak-pernik Imlek Mulai Hiasi Pasar Gede Surakarta

Gambar anjing mendominasi pernak-pernik Imlek

Lampion terpasang saat perayaan Tahun Baru Imlek. (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Lampion terpasang saat perayaan Tahun Baru Imlek. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pernak-pernik Imlek mulai menghiasi Pasar Gede Kota Surakarta, Jawa Tengah seiring dengan mendekatinya Tahun Baru Cina pada Februari 2018. Salah satu pedagang pakaian di Pasar Gede, Nanik mengatakan  karena Imlek kali ini merupakan Tahun Baru Anjing, maka gambar yang terdapat pada pakaian tersebut kebanyakan gambar anjing.

Ia mengatakan biasanya penjualan akan meningkat jika sudah mendekati hari Imlek, bahkan dalam satu hari bisa terjual sekitar 50 baju. Meski kebanyakan pembelinya adalah perempuan, ia juga menyediakan baju Imlek untuk konsumen laki-laki.

"Kami ada 'cheongsam' untuk pria karena biasanya kalau mendekati Imlek banyak juga konsumen pria yang ikut beli," katanya.

Meski peminatnya meningkat, ia tidak menaikkan harga baju-baju untuk perayaan Imlek tersebut. Baju anak dijual mulai harga Rp 50 ribu-90 ribu per potong, sedangkan baju untuk ukuran dewasa dijual dengan harga sekitar Rp 110 ribu-300 ribu per potong.

Pernak-pernik lain untuk Imlek, seperti dupa, lampion, dan kue keranjang juga mulai disediakan oleh para penjual di pasar tersebut. "Kami mulai menambah stok barang, baik dupa sembahyang, lampion, hingga kue keranjang," kata salah satu pedagang, Jefrry.

Ia mengatakan untuk penambahan stok tersebut sekitar 10-15 persen dibandingkan dengan hari biasa. Meski mulai menambah stok, pemilik Kios Kageha itu, mengaku saat ini belum ada lonjakan permintaan dari konsumen.

"Kalau mendekati hari H biasanya lonjakan permintaan sampai 50 persen," kata dia.

Mengenai harga, dia mengatakan untuk dupa dijual mulai Rp 8.000-200.000/pak, sedangkan untuk kue keranjang mulai Rp21.000-58.000/kg.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement