REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Jim Mattis akan mengunjungi Indonesia pada 22-23 Januari mendatang. Juru bicaraKementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) Arrmanatha Nasir atau akrab disapaTata mengungkapkan, tujuan kunjungan ini adalah untuk meningkatkan kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Indonesia dan AS memang telah memiliki kerja sama dalam bidang pertahanan. "Jadi kunjungan (Mattis) ini adalah dalam konteks meningkatkan kerja sama pertahanan kedua negara, kita sudah memiliki kerangkanya," ungkap Tata di Gedung Palapa Kemlu, Jumat (19/1).
Adapun beberapa topik yang akan dibahas, menurut Tata, adalah terkait memperbarui alat utama sistem pertahanan (alutsista). "Akan dibahas pula tentang kerja sama dalam memerangi terorisme," ujarnya.
Tata pun memperkirakan, dalam kunjungannya nanti, Mattis akan turut membicarakan isu Korea Utara (Korut). AS diketahui memang berada dalam posisi saling bertentangan dengan Korut akibat polemik program rudal dan nuklir.
Korut merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian AS selama ini. "Dan tentunya kita ingin juga mendengar apa strategi mereka, bagaimana mereka melihat (masalah Korut) ini," kata Tata.
Menurut Tata, Indonesia selalu mengikuti perkembangan isu Korut. Dan Indonesia mengapresiasi keputusan Korut yang baru-baru ini bersedia menjalin dialog dengan Korea Selatan (Korsel).
Indonesia pun menyambut baik keputusan Korut berpartisipasi dalam perhelatan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang di Korsel pada Februari mendatang. Menurut Tata, hal ini merupakan perkembangan positif dalam engurangi ketegangan di Semenanjung Korea.
"Kita harapkan ini terus berkembang, sehingga kedua negara ini (Korut dan Korsel) bisa mencapai kepakatan atau kerja sama bagaimana mereka berinteraksi ke depannya," ujar Tata.