REPUBLIKA.CO.ID, Perusahaan riset pasar global, Euromonitor International meluncurkan tren terbaru yang membentuk pasar halal. Rilis tersebut bertepatan saat banyak perusahaan berlomba mendapatkan keuntungan dari sejumlah konsumen yang belum terjamah.
"Perubahan populasi, peningkatan pendapatan disposable dan penetrasi internet yang berkembang adalah beberapa faktor kunci yang mendorong pertumbuhan permintaan produk halal," kata analis senior Euromonitor International, Emil Fazira dilansir dari Daily Trust, Jumat (19/1).
Penghasilan dari produk halal di lima negara dengan populasi Muslim terbesar, seperti Indonesia, Pakistan, India, Nigeria, Iran mengalami pertumbuhan. Ia memerinci sektor tersebut tumbuh sebesar 257 persen. Pun penetrasi internet meningkat sebesar 31 persen untuk pasar halal yang sama.
Menurut webinar Konsumerisme Baru dan Pasar Halal Global, menggambarkan populasi Muslim tumbuh sebesar 18 persen dalam 10 tahun terakhir dibandingkan pertumbuhan populasi global sebesar 11 persen. Hal itu menjadi data akurat langkah memperkuat permintaan makanan dan minuman halal, produk kecantikan, dan fesyen.
Di Asia, negara-negara mayoritas non-Muslim seperti Singapura dan Filipina merupakan pasar utama makanan dan minuman kemasan halal, masing-masing sebesar 1,4 miliar dolar AS dan 7,5 miliar dolar AS.