REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyalurkan 200 ton bantuan medis, termasuk obat-obatan, ke Yaman. Bantuan ini diharapkan dapat membantu mengurangi krisis kemanusiaan yang tengah melanda negara tersebut.
"Empat pesawat PBB yang membawa bantuan mendarat di Bandara Sana'a selama sepekan," kata WHO dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Anadolu Agency, Jumat (19/1).
"Pengiriman (bantuan) meliputi obat-obatan penting, botol insulin, antibiotik, vaksin rabies, cairan intravena (IV), dan perlengkapan medis lainnya," kata WHO menambahkan dalam pernyataannya.
Menurut WHO, terdapat sekitar 16,4 juta orang yang kekurangan akses terhadap layanan kesehatan di seluruh daerah di Yaman. "Selama hampir tiga tahun, rumah sakit dan fasilitas kesehatan mengalami kekurangan obat-obatan dan suplai kebutuhan medis yang serius, termasuk petugas medis khusus," ungkap WHO.
WHO berpendapat, sangat vital dan penting bagi rumah sakit serta fasilitas kesehatan di Yaman untuk mendapatkan suplai bantuan medis. "Pengiriman (bantuan) ini sangat penting untuk menjaga agar fasilitas tetap berfungsi dan memberi perawatan kesehatan yang menyelamatkan jiwa," katanya.
Peperangan dalam beberapa tahun terakhir di Yaman telah menyebabkan negara tersebut dilanda krisis kemanusiaan. Krisis kian memburuk setelah pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi memblokir akses penyaluran bantuan kemanusiaan ke Yaman. Hal tersebut dilakukan Saudi guna menekan kelompok yang dianggapnya sebagai teroris, yakni Houthi.